Sosialisasi PSBB Di Bengkalis Kurang Optimal, Malah Para Awak Media Tidak Dilibatkan
RIAU24.COM - BENGKALIS - Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kabupaten Bengkalis hingga hari Senin 18 Mei 2020 belum dirasakan dampaknya dan dinilai tidak optimal.
Salah satu penyebabnya adalah kurangnya sosialisasi sehingga masyarakat Bengkalis tidak tahu apa yang diperbolehkan dan apa yang dilarang selama PSBB berlangsung tersebut.
Tidak optimalnya penerapan PSBB, khususnya di Kota Bengkalis dapat dilihat dari aktifitas masyarakat yang tidak jauh berbeda dari hari-hari sebelumnya.
Bayangkan saja, hampir semua toko buka seperti biasa baik itu kedai kopi, toko sembako, toko harian/kelontong, toko alat listrik, toko besi dan bangunan, toko pupuk, pasar, toko buah dan sayuran, dan toko perhiasan dan banyak lagi.
Padahal berdasarkan Perbup Nomor 39 Tahun 2020 tentang panduan bagi penerapan PSBB di kabupaten Bengkalis toko yang tidak berhubungan dengan bahan dan barang pangan atau kebutuhan pokok serta barang penting tidak boleh melaksanakan kegiatan selama PSBB berlangsung.
Kemudian untuk transportasi juga masih seperti hari-hari biasa. Tidak ada pemblokiran jalan-jalan utama, kendaraan roda dua berboncengan dengan mudah ditemukan di jalanan.