RIAU24.COM -  Rencana Presiden Joko Widodo  menerapkan prosedur New Normal di tengah pandemi wabah virus Corona, terus mendapat sorotan.

Salah satunya, datang dari ekonom senior Rizal Ramli.

Ia membandingkan zaman Jokowi saat ini dengan akhir masa Orde Baru di bawah ppinan mantan Presiden RI Soeharto.

Dalam cuitannya di Twitter, Rizal menilai kebijakan yang ditempuh pemerintahan Jokowi tersebut telah menciptaka 'lubang menganga' di tengah masyarakat di Tanah Air.

Sebab, Rizal menilai kondisi masyarakat saat ini semakin resah karena dampaknyang muncul akibat wabah virus Corona.

Rizakl kemudian mengomparasikan dengan kejadian yang meletus jelang meletusnya masa reformasi 1998.

Dilansir viva, Rabu 27 Mei 2020, Dalam tweet yang dilontarkan dari akun Twitter pribadinya, @RamliRizal, membeberkan gambaran dalam krisis politik 1998 yang dihadapi mantan Presiden Soeharto dibandingkan dengan situasi yang terjadi saat ini.

"Pada akhir Mei 1998, Presiden Soeharto punya 2 pilihan: memaksakan terus berkuasa, korban rakyat akan berkali-kali lipat. Akhirnya Soeharto memilih jalan negarawan, mengorbankan egonya, agar korban rakyat tidak bertambah. Klo terjadi hari ini, pilihan apa yg akan diambil ya?” cuitnya.

"Presiden Soekarno, Habibie dan Gus Dur menghadapi dialema itu. Memaksakan terus berkuasa, korban rakyat banyak sekali. Semua pemimpin hebat itu, akhirnya memilih jalan negarawan dgn mengundurkan diri. Kira2 klo terjadi hari ini ditengah ketidak-mampuan luar biasa, apa yg terjadi?” jelasnya.

Warganet pun turut menanggapi kicauan Rizal Ramli tersebut. Ada yang pro namun ada juga yang kontra.

"Yang jadi pemimpin sekarang tdak punya kapasitas sebagai pemimpin negara pak. Jadi pemimpin itu karena systemnya curang, Mungkn dia juga gak tau konsekwensi statement yang plintat plintut itu akan mengakibatkan kekacauan bagi rakyat. Jadi mana mungkin dia mengundurkan diri,” tulis tanggapan akun @totokjulianto.

“Rakyat mana yg kaco...? Paling yg kaco rakyat yg gk suka jokowi.. betul kan..?” sahut akun @Abhiemicoe2. ***