RIAU24.COM -  Sebanyak 300 pengungsi Rohingya kembali mencoba memasuki Malaysia dengan kapal, namun sebuah kapal patroli menghentikan mereka karena ketakutan akan penyebaran virus korona, lapor FMT. Kepala penjaga pantai Malaysia Zubil Mat Som mengatakan kapal itu diyakini telah melaut selama tiga sampai empat bulan dan telah berusaha memasuki perairan negara itu beberapa kali pada hari Senin sebelum akhirnya memilih untuk menyerah.

"Kehadiran kapal laut, kapal penjaga pantai dan kapal polisi di laut membuat kapal migran tidak bisa memasuki perairan kita. Kapal itu terakhir terlihat di perairan Thailand tidak jauh dari Malaysia." kata Zubil.

Sebanyak 300 pengungsi tersebut adalah bagian dari kelompok sebelumnya (269 Rohingya yang berhasil memasuki Malaysia karena kapal mereka telah rusak terlalu parah untuk kembali). Mereka awalnya berangkat dari Bangladesh dengan satu kapal tetapi kemudian dipisah menjadi dua kapal, kata kelompok-kelompok HAM itu.

Zubil mencatat bahwa penyelundup manusia sekarang mencoba membawa Rohingya ke negara itu dengan menggunakan speedboat, yang lebih sulit dideteksi dibandingkan dengan kapal pukat ikan biasa yang mereka tuju, menurut NST.

"Sindikat-sindikat ini menawarkan kepada pemilik speedboat untuk membawa para migran ilegal ke negara itu," katanya.

Malaysia sejak itu bersumpah untuk mengirim kedatangan terbaru kembali ke Bangladesh. Sebelumnya, 269 orang Rohingya berhasil mendarat di Langkawi di mana pihak berwenang menemukan bahwa kapal mereka telah sengaja rusak.