Menu

Amien Rais Sebut Pemerintah Seperti Tak Berakhlak, Begini Katanya

Muhammad Iqbal 13 Jun 2020, 12:31
Mantan Ketua MPR, Amien Rais
Mantan Ketua MPR, Amien Rais

RIAU24.COM - Mantan Ketua MPR RI, Amien Rais berpendapat, pemerintahan di era Joko Widodo sering merespons kritikan dari warga negara yang berujung kriminalisasi.

"Bahwa Pak Jokowi, ini kita kritik bertanggung jawab, tidak ada hate speech, gak ada ya, memang setelah 5 tahun memegang kekuasaan itu ada terjadi kedaulatan kita itu semakin keropos," ujar Amien Rais dilansir dari Rmol.id, Sabtu, 13 Juni 2020.

"Jadi bagaimana mungkin ada sebuah negara Indonesia yang kita cintai ini ya, itu telah didikte, ya politiknya, ya ekonominya, mungkin ya intelijen-nya, dan lain-lainnya oleh negara yang besar itu," lanjutnya.

Meski demikian, dia tak menyebut secara spesifik negara besar yang dimaksudkannya itu. Dia hanya menyebut sadar tidak sadar Indonesia telah menjadi perpanjangan tangan dari negara besar tersebut. 

"Yang kemudian sepertinya yang kita kerjakan itu adalah menjadi subordinat dari negara besar yang saya kira sangat berbahaya sekali," kata dia lagi.

Kemudian, pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut melanjutkan dirinya pernah menulis saat era reformasi tentang rekonstruksi moral.

Dijelaskannya, bagaimana kekuatan negara-negara Blok Barat yang kala itu bahkan hingga saat ini kerap melakukan sikap ekploitatif, seolah tidak berbeda dengan negara yang tengah mengincar Indonesia saat ini. Baik secara politik, ekonomi, bahkan sosial dan budaya.

"Dia punya keunggulan teknologi dia punya networking dengan berbagai bidang ekonomi. Mereka itu untuk mencari ruang hidup yang baru. Dan jangan lupa Indonesia itu negara yang paling menggiurkan, paling menarik untuk dijadikan sasaran ekspansi itu," terang Amien.

Dia melanjutkan, sekuat apapun penguasa jika tidak mengedepankan kepentingan rakyat maka akan terjadi sesuatu hal yang membuat rakyatnya berkehendak dengan sendirinya. Hal ini, ditekan Amien, tidak bisa dilepaskan dengan aspek keadilan yang dirasakan masyarakat.

Kata dia, tidak sedikit negara besar dengan kekuatan adidaya bisa runtuh dalam sekejap, sebagaimana menimpa Uni Soviet dan Yugoslavia yang jelas-jelas memiliki perangkat kenegaraan yang lengkap. 

"Mungkin saya di beberapa kesempatan pernah mengatakan negara yang besar saja itu bisa runtuh dan hilang dari peredaran bagaimana dengan negara kita yang jauh lebih lemah dibandingkan misalnya Uni Soviet, Yugoslavia itu negara Eropa Timur yang paling kuat saat itu berkibar-kibar sebagai dunia ketiga yang paling unggul, tapi sekarang gimana ya nggak ada," terang Amien

Karena itu, asas keadilan dan moralitas sangat diperlukan dan harus dikedepankan oleh semua pihak termasuk pemerintah. Hal ini antara lain agar pemerintah Indonesia di bawah nahkoda Jokowi tidak kehilangan arah dan tetap bisa survive serta maju di segala bidang.

Dia juga mengkritik kasus dugaan kriminalisasi terhadap sejumlah aktivis, terbaru Said Didu yang hanya menyuarakan kritik namun berujung pelaporan polisi.

"Jadi tidak ada ethics, morality, tidak ada katakan lah akhlak, karena menjadi patokan untuk kita merujuk segenap langkah-langkah bangsa kita itu sehingga, maaf, seperti tidak punya arah," tutupnya.