Ini Cara Jitu Memilih Pasangan Hidup Melalui Lewat Shalat Istikharah
RIAU24.COM - Memilih pasangan hidup memang tidaklah mudah, apalagi jika terlibat dalam situasi yang membuat hati bimbang. Maka itu, umat Islam dituntun untuk selalu melibatkan Allah SWT, seperti sholat istikharah.
"Memperbanyak ibadah dalam memilih jodoh seperti sholat istikharah adalah jalan keluarnya," ujar Wakil Ketua Majelis Dakwah dan Pendidikan Islam (Madani), Ustadz Ainul Yaqin dilansir dari Okezone.com, Kamis 25 Juni 2020.
Nabi Muhammad SAW bersabda:
عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ رضى الله عنهما قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يُعَلِّمُنَا الاِسْتِخَارَةَ فِى الأُمُورِ كَمَا يُعَلِّمُنَا السُّورَةَ مِنَ الْقُرْآنِ يَقُولُ إِذَا هَمَّ أَحَدُكُمْ بِالأَمْرِ فَلْيَرْكَعْ رَكْعَتَيْنِ مِنْ غَيْرِ الْفَرِيضَةِ ثُمَّ لِيَقُلِ اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْتَخِيرُكَ بِعِلْمِكَ
Artinya: "Dari Jabir bin Abdullah Ra, berkata, Rasulullah mengajarkan kepada kami cara mengerjakan shalat istikharah dalam segala urusan, sebagaimana Rasulullah mengajarkan kami Surat Alquran,"
Berikut ini adalah tata cara sholat istikharah untuk menentukan pilihan jodoh:
1. Niat
أصلى سنة الإستخارة ركعتين لله تعالى
(Ussholli sunnatan istikhoroti rak’ataini lillahi ta’ala)
Artinya: "Saya berniat sholat sunnah istikharah dua rakaat karena Allah Ta’ala"
2. Takbiratul ihram, diikuti dengan doa iftitah
3. Membaca surah Al-Fatihah
4. Membaca surah dari Alquran, diutamakan Surat Al Kafirun
5. Rukuk dengan tumaninah
6. Itidal dengan tuma'ninah
7. Sujud dengan tumaninah
8. Duduk di antara dua sujud dengan tumaninah
9. Sujud kedua dengan tumaninah
10. Berdiri lagi untuk melanjutkan rakaat kedua
11. Membaca surah Al Fatihah
12. Membaca surah dari Alquran, diutamakan Surat Al Ikhlas
13. Rukuk dengan tuma'ninah
14. Itidal dengan tuma'ninah
15. Sujud dengan tuma'ninah
16. Duduk di antara dua sujud dengan tuma'ninah
17. Sujud kedua dengan tuma'ninah
18. Tahiyat akhir dengan tuma'ninah
19. Membaca doa sholat Istikharah:
للّٰهُمَّ اِنِّى اَسْتَخِيْرُكَ بِعِلْمِكَ وَاَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ وَاَسْئَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيْمِ. فَاِنَّكَ تَقْدِرُ وَلَآاَقْدِرُ وَلَآاَعْلَمُ وَاَنْتَ عَلاَّمُ الْغُيُوْبِ. اَللّٰهُمَّ اِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ اَنَّ هَذَااْلاَمْرَ (...) خَيْرٌلِّىْ فِىْ دِيْنِىْ وَمَعَاشِىْ فَاقْدُرْهُ لِىْ وَيَسِّرْهُ لِىْ ثُمَّ بَارِكْ لِىْ فِيْهِ وَاِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ اَنَّ هذَااْلاَمْرَشَرٌّلِّىْ فِىْ دِيْنِىْ وَمَعَاشِىْ وَعَاقِبَةِ اَمْرِىْ وَعَاجِلِهِ وَآجِلِهِ فَاصْرِفْهُ عَنِّىْ وَاصْرِفْنِيْ عَنْهُ وَاقْدُرْهُ لِيَ الْخَيْرَحَيْثُ كَانَ ثُمَّ رَضِّنِىْ بِهِ
(Allaahumma inni astakhiiruka bi’ilmika wa astaqdiruka biqudratika wa as aluka min fadlikal ‘aziimi fa innaka taqdiru wa laa aqdiru wa laa a’lamu wa anta ‘allaamul guyuub. Allaahumma in kunta ta’lamu anna haadzal amro (…..) khairul lii fii diinii wa ma’aasyi faqdurhu lii wa yassirhu lii tsumma baarik lii fii hi wa in kunta ta’lamu anna haadzal amro syarrun lii fii diinii wa ma’aasyii wa ‘aaqibati amrii wa ‘aajlihii fashrifhu ‘annii wasrifnii ‘anhu waqdurhu liyal-khaira haitsu kaana tsumma rodh-dhinii bihi).
Artinya: "Ya Allah, aku meminta petunjuk kebaikan-Mu dengan ilmu-Mu, aku memohon keputusan-Mu dengan qudrat-Mu dan aku meminta dengan karunia-Mu yang besar, karena sesungguhnya Engkau yang berkuasa sedangkan aku tida berkuasa. Engkau Yang Maha Mengetahui sedangkan aku tidak mengetahui dan Engkau Yang Maha Mengetahui segala yang gaib.
"Ya Allah, sekiranya engkau ketahui bahwa (sebutkan Pilihan yang dihadapi) baik untukku dalam agamaku, kehidupanku, dan akhir dari perkaraku ini, maka takdirkanlah ia untukku, mudahkanlah ia, lalu berkahilah aku padanya."
"Ya Allah, dan sekiranya engkau mengetahui buruk bagiku dalam agamaku, kehidupanku, dan akhir dari perkaraku ini, maka hindarkanlah aku darinya, kemudian takdirkanlah untukku kebaikan bagaimanapun adanya, lalu berilah aku keridhaan dengannya."(HR. Ahmad dan Bukhari).
Bagi yang kesulitan menemukan pasangan hidup, bisa meminta pertolongan orang lain. Hal ini selaras dengan sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam:
مِنْ أَفْضَلِ الشَّفَاعَةِ أَنْ يُشَفَّعَ بَيْنَ الِاثْنَيْنِ فِي النِّكَاحِ
Artinya: "Sebaik-baik pertolongan adalah menjodohkan dua orang (seorang laki-laki dan perempuan) dalam pernikahan,” (HR. Imam Ibnu Majah).