Dua Nenek Ini Dipaksa untuk Sumpah Pocong, Ternyata Ini Penyebabnya
RIAU24.COM - Dua nenek warga Kabupaten Sampang Madura, masing-masing Suranten (60) dan Misriyeh (71) terpaksa menjalani ritual sumpah pocong. Hal itu setelah kedua dituduh menggunakan ilmu santet. Yang menuduh keduanya memiliki ilmu hitam itu, tidak lain adalah warga bernama Hikmah (20) yang terhitung masih kerabat dua nenek itu.
Terhadap Suriten, Hikmah mengaku telah kena ilmu guna-guna usai menyantap hidangan hajatan Suriten. Tuduhan serupa juga ditujukan Hikmah kepada Misriyeh.
Untuk menepis tuduhan itu, kedua nenek itu akhirnya bersedia melakukan sumpah pocong. Ritual itu digelar di Masjid Madegan, Kelurahan Polagan, Kabupaten Sampang, Madura, pada Rabu 24 Juni 2020.
Dilansir viva, Minggu 28 Juni 2020, awalnya, kedua nenek itu melaksanakan sumpah pocong. Selanjutnya, gilirah Hikmah melakukan hal serupa. Ritual itu dilakukan disaksikan masing-masing keluarga bersangkutan.
Selain ritual sumpang pocong, dua nenek asal Sampang Madura ini juga diharuskan mengelilingi tujuh kali kali pohon sawo mati yang ada di teras masjid. Kemudian diminta melompati ayam hitam yang sudah disembelih secara bergantian.
Rupanya, sebelum sumpah pocong itu dilaksanakan, sebelumnya telah terjadi cekcok mulut antara keluarga Suranten yang dituduh keluarga Hikmah menggunakan ilmu santet.
Menurut informasi, kejadian bermula ketika Hikmah menghadiri hajatan yang digelar Suranten di rumahnya beberapa waktu lalu. Setelah menghadiri hajatan, Hikmah mendapatkan bingkisan makanan. Namun setelah bingkisan itu dimakan, Hikmah mengaku kesakitan di bagian tenggorokan. Kejadian itu pun diadukan kepada orang tuanya.
Buntutnya, orang tua Hikmah langsung membawa anaknya ke orang pintar. Kepada mereka, orang pintar itu mengungkapkan hal mengejutkan. Ia menyebutkan apa yang dialami Hikmah bukan karena penyakit biasa, melainkan karena diguna-guna alias disantet.
"Kata dukun hikmah kena penyakit, kena santet, bahkan Surinten sering datang dalam mimpinya," kata Abdus Sarip, orang tua Hikmah.
Sementara itu, Juhari, anak Suranten, juga mengungkapkan hal serupa. Dikatakan, setelah mengalami sakit pada kerongkongannya, Hikmah mengadukan hal itu kepada seorang dukun.
"Kata dukun Hikmah ada penyakit yang baru masuk (santet), lalu mereka nuduh orang tua saya yang menyantet Hikmah," ujarnya.
Ia menyayangkan keluarga Hikmah lebih percaya pada dukun ketimbang segera membawa anaknya ke dokter atau puskesmas untuk memeriksa sakit tenggorokan. ***