Menu

Pengamat Nilai Jokowi Gagal Kendalikan Bawahannya: Betapa Kacaunya Manajemen Presiden

Muhammad Iqbal 1 Jul 2020, 11:29
Pengamat sosial politik Universitas Negeri Jakarta, Ubedilah Badrun
Pengamat sosial politik Universitas Negeri Jakarta, Ubedilah Badrun

RIAU24.COM - Pengamat sosial politik Universitas Negeri Jakarta, Ubedilah Badrun, menyebutkan jika kemarahan Presiden Joko Jokowi saat rapat kabinet menunjukkan kegagalan kepala pemerintahan mengendalikan para menterinya.

"Jadi pidato Jokowi marah itu sebenarnya ekspresi emosional dari kegagalannya sekaligus kekacauan mengendalikan para menteri," ujar Ubedilah dalam keterangan tertulisnya, yang dilansir dari Selasa, 30 Juni 2020.

Ubedilah Badrun menilai, pidato presiden yang marah itu menunjukkan adanya kekisruhan di manajemen kabinet. "Itu menunjukkan betapa kacaunya manajemen Presiden dalam mendorong para menterinya untuk bekerja ekstra di tengah krisis," lanjutnya.

Dikatakannya lagi, sikap Jokowi juga memperlihatkan koordinasi yang kurang efektif antara Presiden dan menteri koordinator serta menko dan para menteri.

Sedari awal, lanjut Ubedilah, para menteri terlalu berlebihan ditanamkan sikap optimistis dan percaya diri ala Jokowi yang cuek terhadap kritik, dan tidak memiliki sense of crisis yang kuat.

"Termasuk arogan dan menganggap remeh pandemi Covid-19 dengan meresponsnya dengan kelakar tidak perlu," tambahnya lagi.

Jokowi, ucapnya, awalnya dianggap cuek dan meremehkan pandemi Covid-19, serta terlalu optimistis dengan angka pertumbuhan ekonomi. Ketika angka pertumbuhan ekonomi terkonstraksi hingga minus, Jokowi baru syok, kaget, dan marah-marah.