Menu

Dosa Israel Terhadap Palestina, Hancurkan Masjid dan Diubah Jadi Bar

Muhammad Iqbal 30 Jul 2020, 09:46
Salah satu masjid yang diubah menjadi bar
Salah satu masjid yang diubah menjadi bar

RIAU24.COM - Ada banyak perlakukan buruk yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina. Bahkan sebuah studi menyebutkan, mereka juga menghancurkan sebanyak 40 masjid, ditutup atau terpaksa ditinggalkan karena kebijakan Israel.

Selain itu, 17 masjid lainnya diubah menjadi bar, restoran, sinagog atau museum. "Misalnya, Masjid Al Ahmar di kota Safed yang dibuah menjadi aula konser, dan Masjid Al Jadid di kota Caesarea diubah menjadi bar," ungkap hasil studi tersebut dilansir dari Sindonews.com, Kamis, 30 Juli 2020.

Salah satu ikon di Tiberias, Masjid Zaydani yang dibangun dengan gaya arsitektur Mameluke dengan satu kubah besar dan satu menara, terpaksa tak terawat lagi akibat kebijakan Israel

"Seperti kebanyakan warga Palestina, warga Tiberias lari ke Suriah dan Lebanon setelah Nakba," ujar Kamal Khatib dari Komite Tinggi untuk Warga Arab di Israel.

Nakba merupakan masa saat banyak warga Palestina meninggalkan rumahnya karena kekerasan yang dilakukan Israel selama perang dan setelahnya. Kini hampir seluruh properti Palestina itu dikuasai Israel. "Adapun keluarga Zaydani pindah ke kota kuno Nazareth," ujar Kamal pada Anadolu.

Dia menjelaskan, keluarga Zaydani meminta otoritas Israel mengizinkan mereka merenovasi Masjid Zaydani atau yang memiliki nama asli Masjid Umari itu. "Otoritas Tiberias menolak dengan alasan akan merenovasinya, tapi tak ada yang terjadi," ucapnya.

"Bahkan masjid itu ditutup dan otoritas Israel melarang salat dan orang memasukinya," lanjut Kamal.

Kamal menjelaskan, masjid-masjid sebelum era Nakba penuh dengan jamaah. "Setelah Nakba, masjid-masjid dihancurkan, terutama di desa-desa. Masjid-masjid lain diubah menjadi sinagog, bar, museum, cafe atau restoran," kata dia lagi.

Kamal juga mengungkapkan kebijakan Israel yang melecehkan sentimen Muslim, seperti dengan meratakan pemakaman Muslim di Jaffa, meski diprotes warga lokal.

Menurut Kamal, otoritas Israel menerapkan aturan yang menyita properti Palestina yang ditinggalkan. "Knesset (parlemen Israel) mengesahkan Undang-undang yang membuat Israel dapat menyita gedung-gedung dan properti warga Arab (yang pergi ke wilayah lain)," tutur Kamal.