RIAU24.COM -  Perbatasan Chaman adalah salah satu penyeberangan utama antara Pakistan dan Afghanistan di provinsi Balochistan sebelumnya.

Pemerintah, di masa lalu, telah mengizinkan pergerakan bebas buruh lokal melintasi perbatasan ke Afghanistan dan kembali ke Pakistan untuk terlibat dalam perdagangan dan buruh upahan harian.

Tetapi perbatasan telah ditutup untuk pejalan kaki selama berminggu-minggu karena masalah keamanan dan pandemi coronavirus, menurut Zia Langove, menteri dalam negeri Balochistan.

Namun, perbatasan tersebut akan dibuka kembali awal pekan ini, sebelum masalah keamanan memaksa penutupannya, Langove mengatakan kepada wartawan pada hari Kamis. Penutupan baru perbatasan memicu protes duduk yang sedang berlangsung.

Langove menyalahkan kekerasan pada "penjahat" di antara para pengunjuk rasa yang ia duga berusaha untuk mendorong pasukan keamanan untuk menembaki kerumunan.

"Para pekerja kini mencoba menyeberangi perbatasan dan mereka juga menyerang pusat karantina [yang dikelola pemerintah] dan pusat [Basis Data dan Registrasi Nasional] di sana," katanya. "Ada penembakan, dan para penjahat yang mencoba mengambil keuntungan dari situasi ini, mereka juga memainkan peran untuk mengipasi api."