Adi dilaporkan mengatakan ada sekitar 50 orang yang hadir, dan acara tersebut awalnya telah diselenggarakan untuk mengikuti protokol kesehatan yang direkomendasikan.  Namun, dia mengklaim tidak dapat mengawasi semua orang yang hadir.

Zxc2

 “Ada lebih dari 50 orang yang diundang, dan ada juga orang yang bekerja untuk saya, dan juga para pemuda dari kampung halaman saya di Baturiti.  Saya meminta mereka untuk menggunakan topeng, mencuci tangan, dan mengamati jarak fisik, ”kata Adi. 

"Tapi saya tidak bisa berjaga-jaga untuk mereka semua," lanjutnya, menambahkan bahwa dia siap untuk menghadapi konsekuensi atas tindakannya.

Ini bukan insiden pertama dari peristiwa tanpa beban yang terjadi di tengah pandemi COVID-19 di Bali  Insiden terbaru mengikuti pertemuan para pengunjuk rasa tanpa topeng pada hari Minggu, yang turun ke jalan-jalan di Denpasar untuk memprotes swab dan persyaratan tes cepat, menuduh bahwa prasyarat kesehatan diberlakukan sebagai pengambilan uang.