Kelaparan, Ribuan Pengungsi Lakukan Aksi Protes Damai Setelah Kamp Pengungsi di Pulau Moria Habis Terbakar
"Moria adalah pengingat tajam bagi kita semua untuk apa yang kita butuhkan untuk berubah di Eropa," Wakil Presiden Komisi Eropa Margaritis Schinas, yang juga menangani migrasi untuk blok 27 negara itu, mengatakan.
"Sudah habis waktunya berapa lama Eropa bisa hidup tanpa kebijakan migrasi," kata Schinas, yang berada di Yunani untuk membahas kebakaran Moria dengan pejabat Yunani.
Komisi eksekutif Uni Eropa berencana untuk memberikan "pakta baru untuk migrasi dan suaka" pada 30 September, katanya. Menurut Schinas, pakta tersebut akan memperkirakan perjanjian dengan negara asal migran dan transit untuk membujuk orang agar tidak memulai perjalanan ke Eropa, serta sistem yang "kuat" untuk mengelola perbatasan eksternal UE, termasuk "perbatasan Eropa baru dan penjaga pantai, dengan lebih banyak staf, perahu, instrumen, dan peralatan ".
Ini juga akan mencakup "sistem solidaritas permanen dan efektif dalam memikul tanggung jawab suaka" di antara negara-negara UE, kata Schinas. Pada hari Kamis, Presiden Prancis Emanuel Macron mengumumkan bahwa Prancis dan Jerman sedang dalam pembicaraan untuk menerima beberapa anak di bawah umur tanpa pendamping yang telah tinggal di Moria.
Menteri Dalam Negeri Jerman Horst Seehofer mengatakan pada hari Jumat bahwa 10 negara Uni Eropa telah setuju untuk berpartisipasi dalam mengambil anak-anak tanpa pendamping dari Moria dan pembicaraan sedang berlangsung dengan negara lain. Dia mengatakan Jerman dan Prancis akan mengambil yang terbesar