RIAU24.COM - Polisi di Kota Kumamoto pada hari Minggu menangkap seorang pria berusia 67 tahun atas pembunuhan seorang peneliti berusia 35 tahun di Universitas Kumamoto yang jasadnya ditemukan di selokan pinggir jalan di Kota Kumamoto pada 7 September.

Polisi mengatakan Kazuhiro Kumagai pada awalnya didakwa karena meninggalkan mayat setelah dia mengaku meninggalkan tubuh Chisato Narahara di selokan, Fuji TV melaporkan. Mereka tidak mengatakan apakah Kumagai mengaku membunuh Narahara.

Narahara, seorang peneliti AIDS di sebuah universitas di Lingkungan Chuo, terakhir terlihat di tempat kerjanya pada pukul 5 sore. pada 6 September. Tubuhnya, tanpa alat identifikasi, ditemukan pada 8:30 keesokan harinya oleh seorang pejalan kaki. Otopsi mengungkapkan bahwa penyebab kematian adalah sesak napas karena pencekikan.

Setelah polisi merilis sketsa gabungan dari wanita tersebut pada September, ibu Narahara menghubungi mereka dan mengatakan gambar tersebut mirip dengan putrinya.

Ransel korban yang berisi dompet dan laptop, tetapi bukan ponselnya, ditemukan sekitar 500 meter dari tubuh pada 9 September.

Narahara tinggal sendirian di apartemennya di Kota Kumamoto tempat Kumagai dulu bekerja sebagai petugas kebersihan. Dia mengatakan kepada polisi bahwa dia mengenal korban. Dia mengatakan bahwa ketika dia membaca tentang penemuan tubuh Narahara dan melihat berita di TV, dia panik dan melarikan diri ke kampung halamannya di utara Prefektur Kumamoto dimana dia ditahan pada Sabtu malam.