Blak-blakan, Pengamat Sebut Faktor Ini yang Membuat Anies Baswedan Kerap Selisih Paham dengan Elite Pusat
RIAU24.COM - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, kerap berbeda pandangan dengan pemerintah pusat dalam sejumlah permasalahan di ibukota. Bahkan, tidak sekali dua kali Anies berselisih paham dengan Pemerintah Pusat terkait kebijakan yang dikeluarkan.
Kondisi ini juga menjadi perhatian publik di Tanah Air. Bahkan tak jarang selisih paham itu menjadi bahan obrolan di dunia maya.
Menurut pengamat politik dari Universitas Nasional (Unas), Andi Yusran, ada beberapa faktor yang membuat elite pemerintahan pusat kerap berbeda sikap dalam menyikapi berbagai persoalan di ibukota.
"Pertama karena ada ‘dendam’ masa lalu, yakni masa ketika Anies berkompetisi dengan Ahok dalam Pilkada DKI yang lalu," lontarnya, dilansir rmol, Rabu 16 Septemer 2020.
Menurutnya, umumnya elite yang berkuasa saat ini banyak yang berada di kubu Ahok. Sehingga kemenangan Anies dalam Pilkada DKI Jakarta, telah 'mencederai’ perasaan dan meruntuhkan ambisi elite seberang dalam menguasai politik ibukota.
Tak hanya itu, Anies juga dipandang sebagai kompetitor terkuat yang dapat menggangu ambisi elite lain dalam kontestasi Pilpres 2024.
"Dalam politik zero sum game, Anies sebagai kompetitor harus dimarjinalkan secara politik," terangnya.
Dalam banyak kasus, Andi juga menilai respons dan kebijakan Anies terkadang lebih laju daripada pemerintah pusat. Hal ini bisa mengganggu trust publik kepada pemerintah pusat atau elite politik. Sebaliknya, justru bisa mendongkrak empati publik kepada Anies.
Karena kondisi ini pula, ada beberapa kalangan dalam kumpulan elite penguasa, yang merasa gerah dengan langkah dan kebijakan yang ditempuh Anies. ***