RIAU24.COM -  Belakangan produk makanan laut olahan asal Indonesia dikabarkan dilarang masuk ke China. Hal itu lantaran diduga telah ditemukan patogen virus corona di dalam kemasan produk tersebut.

Hal ini pun mendapat sorotan dari mantan Sekretaris BUMN, Said Didu. Sebab, keputusan tegas tersebut kontras dengan sikap pemerintah Indonesia yang selama ini membuka pintu kepada warga negara China untuk masuk ke Tanah Air.

"Kalau Indonesia mah baik banget, orang China yang mau datang ke Indonesia diberi 'karpet merah', dijemput dan dilindungi oleh aparat," kritik Said Didu di akun Twitternya, Jumat (18/9).

Sementara itu, aktivis sosial Farid Gaban juga mengomentari pelarangan produk laut Indonesia tersebut. "Setelah diembargo orangnya, kini giliran produk ekspornya. Bahkan oleh Tiongkok, salah satu negeri yang digadang-gadang mendatangkan investasi. Kalau trend seperti ini melanjut dan meluas ke produk lain, ekonomi kita akan ambyar lebih lama," tulis Farid di akun Facebooknya.

"Adakah solusi? Ada: memperkuat pertukaran ekonomi di dalam negeri. Memperkuat usaha kecil terutama di sektor pertanian/perikanan. Lupakan investasi asing. Lupakan liberalisasi ekonomi dan investasi. Lupakan Omnibus Law,"sambung Farid.

Seperti diketahui, beberapa waktu lalu keputusan pemerintah mendatangkan tenaga kerja asing asal China sempat menuai kritikan publik. Sebanyak 500 TKA asal China didatangkan ke Konawe, Sulawesi Tenggara saat pandemi Covid-19.