Menu

Ternyata Ini Alasan Sandiaga Uno Tertarik Menjadi YouTuber

Muhammad Iqbal 21 Sep 2020, 10:56
Sandiaga Uno
Sandiaga Uno

RIAU24.COM - Sandiaga Uno memang dikenal sebagai pengusaha sukses. Meski demikian, belakangan ini dia justru tengah aktif menjadi seorang YouTuber.

Dilansir dari iNews.com, Senin, 21 September 2020, dari video yang diunggah pada kanal YouTube Kevin Hendrawan, Sandi sempat menjelaskan tentang jenjang kariernya hingga menjadi seorang YouTuber seperti saat ini.

Dia bercerita, usahanya bermula ketika dirinya di-PHK saat krisis ekonomi. Dia pun memulai sebuah usaha di bidang keuangan dan investasi.

"Di 2015 ketika saya masuk ke ranah pengabdian publik, saya putuskan untuk totalitas, saya tinggalkan dunia usaha. Saya resign dari 18 posisi komisaris dan direktur utama di anak-anak usaha perusahaan investasi yang kita kelola waktu itu," jelas Sandi.

Kemudian, ketika melalui kontestasi demokrasi, Sandi mengaku tengah berada di sebuah 'persimpangan'. Pengusaha kelahiran 28 Juni 1969 tersebut merasa perlu berkontribusi untuk bangsa Indonesia.

"Siapa Indonesia ini? 55 persen daripada populasi Indonesia ini anak-anak milenial. Nah, saya kalau lihat anak saya umur sembilan tahun nyalain TV, yang dia lihat cuma YouTube," terang Sandi.

Tapi di era milenial saat ini, Sandi melihat perkembangan media YouTube yang sangat pesat dan digemari oleh generasi muda. Hal tersebut yang membuat Sandi merasa harus relevan dengan apa yang tengah menjadi perhatian para generasi muda.

"Kalau saya mau terus berkontribusi, saya harus relevan dengan generasi ini. Rencananya adalah saya juga harus hadir di platform ini (YouTube). Harus menyampaikan pesan-pesan bahwa kita harus bersatu, membangun bangsa," lanjut Sandi.

Sandi menambahkan, melalui platform tersebut Sandi dapat menyampaikan pesan yang mudah diterima oleh berbagai lapisan masyarakat. Khususnya pada situasi pandemi saat ini, di mana banyak orang tengah membutuhkan banyak dorongan optimisme.

"Awalnya susah banget, saya enggak ngerti bagaimana YouTube itu. Awal-awal saya struggling sekali karena enggak menemukan ritme sampai akhirnya saya belajar algoritma dan apa yang menjadi daya tarik kita, yang bisa kita sampaikan ke masyarakat," tuturnya.