Ada berbagai alasan mengapa orang mengembangkan kondisi ini. Dalam studi ini, peneliti berkonsentrasi pada jerawat yang disebabkan oleh pubertas, ras, dan genetik. Jadi, masalah yang agak sulit ditangani dengan cepat — setelah itu dapat memengaruhi harga diri seseorang, membuat mereka merasa kurang menarik dan kurang diterima secara sosial oleh orang lain.

Namun, itu juga dapat memiliki beberapa efek menguntungkan.

Diketahui bahwa siswa yang merasa tidak cantik di antara teman sebayanya, memutuskan untuk berusaha dalam pendidikan dan pengembangan diri, daripada menghabiskan waktu bersosialisasi. Misalnya, ditemukan bahwa ketika remaja berjerawat harus memilih antara berpartisipasi dalam klub olahraga atau klub yang berkaitan dengan studi, mereka kebanyakan memilih yang terakhir.

Hal ini mengakibatkan mereka mendapatkan nilai yang lebih tinggi di sekolah, memiliki kinerja yang lebih baik secara keseluruhan jika dibandingkan dengan yang lain, dan memiliki lebih sedikit masalah dalam menyelesaikan gelar sarjana mereka.

Selama penelitian, para peneliti berhasil menemukan beberapa bukti bahwa memiliki jerawat dapat dikaitkan dengan pekerjaan dan potensi penghasilan yang lebih baik. Pendidikan yang baik dan ijazah yang baik dapat membuka banyak kesempatan bagi siswa yang bertekad. Jadi, peluangnya lebih baik untuk mendapatkan pekerjaan dengan gaji yang bagus dan memuaskan.

Hal lain yang menarik, meskipun hasil ini berlaku untuk kedua jenis kelamin, ditemukan bahwa menderita kondisi ini memiliki hubungan yang lebih kuat dengan pendapatan pribadi yang lebih tinggi untuk wanita daripada pria.