Dokter Ini Ditangkap Karena Diduga Membuang Janin Seorang Remaja yang Jadi Korban Pemerkosaan di India
RIAU24.COM - Dalam kasus kekerasan seksual dan aborsi terhadap seorang gadis berusia 15 tahun, polisi Ahmedabad menangkap seorang remaja berusia 19 tahun dan seorang dokter berusia 59 tahun. Nama dokter tersebut adalah Dr Chetan Shah dan dia diduga melakukan aborsi terhadap anak di bawah umur. Saat itu, remaja malang tersebut sedang hamil lima bulan. Kemudian dia membuang janinnya di tempat sampah, sesuai laporan TNN.
Polisi mengatakan Shah, yang berasal dari Maninagar, telah menjalankan 'Keval Medicare Center' selama 29 tahun terakhir. Pada 6 Juli, dia diduga menggugurkan janin gadis tersebut dan kemudian secara diam-diam membuangnya di tempat sampah dekat Aavkar Hall, saat berkendara kembali ke rumah. Polisi juga menemukan bahwa dia menuntutnya Rs 15.000 karena melakukan perbuatan tersebut.
Menurut laporan The Indian Express, polisi telah mengajukan kasus terhadap orang tak dikenal. Kemudian, petugas investigasi mengumpulkan bukti teknis dan merekam penangkapan dokter tersebut pada hari Sabtu. Sebuah pelanggaran telah didaftarkan terhadapnya berdasarkan Pasal 318 (secara diam-diam mengubur atau membuang mayat seorang anak dengan sengaja untuk menyembunyikan kelahiran mereka) dari KUHP India (IPC).
Setelah menangkap dokter tertuduh, polisi menemukan gadis di bawah umur itu. Berdasarkan informasi yang diberikan olehnya, mereka menangkap Sunil Sargara (19) karena diduga menghamilinya. Sargara telah didakwa karena pemerkosaan dan bagian lain yang relevan dari POCSO Act.
Dalam insiden lain, seorang anak perempuan berusia dua hari ditinggalkan oleh beberapa orang tak dikenal di dekat tempat sampah di pinggiran Dehradun di Uttarakhand. Bayi itu ditemukan setelah sekelompok pejalan pagi mendengar tangisannya pada hari Jumat.
Selanjutnya, dia diselamatkan dan dipindahkan ke fasilitas kesehatan di Vikas Nagar. Kondisi bayi perempuan tersebut dikatakan stabil. Polisi mencoba mengumpulkan informasi tentang dia dengan memeriksa rekaman CCTV dan bertanya kepada penduduk setempat.