RIAU24.COM -  Penyelundup emas adalah salah satu pemikir paling kreatif. Seringkali mereka menemukan cara inovatif yang mencengangkan untuk membawa logam kuning ke India secara ilegal. Dalam satu kasus seperti itu, seorang pria yang ditangkap di Bandara Kozhikode Kerala telah memanfaatkan pedoman perjalanan udara baru karena COVID-19. Penumpang yang terbang dari Uni Emirat Arab (UEA) telah ditangkap oleh Unit Intelijen Udara bandara dengan emas yang disembunyikan di dalam masker wajah N-95 miliknya.

Dia telah menyelundupkan emas senilai Rs 2 lakh ke dalam masker. Sehari sebelumnya, sekitar 250 gram emas dibawa seorang penumpang yang datang dari Jeddah, Arab Saudi. Menurut informasi dari Komisioner Bea Cukai (Pencegahan) Kochi, emas sitaan senilai Rs 12 lakh di pasar itu disembunyikan di dalam kotak besi.

"Unit Intelijen Udara Bandara Kozhikode menyita 250 gram emas senilai Rs. 12 lakh dari seorang penumpang yang bepergian dalam penerbangan 6E 9365 dari Jeddah. Emas itu disembunyikan di dalam kotak besi," katanya.

Pekan lalu, AIU Bandara Kozhikode telah menyita sekitar 350 gram emas 24 karat senilai Rs 17 lakh dari seorang penumpang di bandara. Penyelundupan emas dan penyitaan di bandara di Kerala telah meningkat berlipat ganda dalam beberapa bulan terakhir.

Dalam beberapa bulan terakhir, penyelundup emas telah menggunakan penerbangan termasuk yang di bawah misi penyelundupan Vande Bharat. Emas, yang seringkali memiliki berat beberapa ratus gram atau kurang, disembunyikan di dalam bagasi, coklat, atau di dalam tubuh.

Di India, Kerala adalah ibu kota penyelundupan emas dan sebagian besar logam kuning yang secara ilegal dibawa ke India, kebanyakan dari timur tengah masuk ke negara itu melalui negara bagian selatan. Selama bertahun-tahun seiring dengan peningkatan teknologi pemindaian dan pendeteksian, penyelundup juga menjadi inovatif dan telah menemukan beberapa teknik untuk menghindari detektor logam.