Inilah Mobil Dengan Masa Tunggu Pembelian Terlama di Dunia, Suzuki Jimny Kalah
RIAU24.COM - JAKARTA - Para peminat mobil Suzuki Jimny harus memiliki kesabaran ekstra untuk dapat memiliki mobil ini. Pasalnya masa waiting list atau indent mbil ini mencapai waktu lima sampai sepuluh tahun. Namun itu ternyata belum seberapa jika dibandingkan dengan peminat mobil yang satu ini. Masa tunggunya sangat panjang sampai sampai 13 tahun.
Nama mobil itu adalah Trabant, sebuah mobil yang diproduksi di Jerman. Nama Trabant memang terdengar asing karena dibuat pada tahun 1957, saat Jerman masih terbelah dua antara Jerman Barat dan Jerman Timur.
Saat itu Jerman Barat memproduksi mobil yang sangat legendaris namanya Volkswagen Beetle. Tidak mau kalah, Jerman Timur akhirnya membuat pesaingnya yakni Trabant. Hanya saja jika dibandingkan keduanya seperti langit dan bumi.
Dalam buku History Workshop Journal volume 68, Trabant yang diproduksi VEB (Volkseigener Betrieb) atau jika diterjemahkan menjadi pabrik milik masyarakat, dibuat dengan bahan yang sangat sederhana. Trabant pertama kali dibuat pada tahuh 1950 dengan kondisi yang kurang menarik. Seluruh badan mobil dibuat dari bahan plastik yang dikuatkan. Untuk mesin mereka juga masih menggunakan mesin dua tak. Tidak heran jika tenaga maksimal mobil ini sangat kecil yakni 23 daya kuda.
Tentu saja hal ini terjadi karena Jerman Timur memang menutup diri dari perkembangan teknologi industri automotif dunia yang menurut mereka cenderung kapitalis. Hal mana bertentangan dengan ideologi komunis yang dipegang pemerintah dan masyarakat Jerman Timur.
Kondisinya berubah ketika VEB membuat generasi baru Trabant P601S. Badan mobil yang semula dari plastik diganti dengan plat baja. Mesin juga ditingkatkan menjadi mesin 4 tak dengan kapasitas silinder 600 cc. Warna mobil yang semula buram kini bisa memiliki pilihan warna yang variatif.
Di saat itulah ledakan pemesanan Trabant terjadi. Pabrik VEB yang masih sangat sederhana tidak bisa mengimbangi jumlah permintaan yang melesat. Apalagi pemerintah Jerman Timur juga menjalankan bisnis dengan sangat kaku. Semuanya harus antre sesuai giliran tanpa kecuali. Tidak ada yang bisa menyerobot dengan memberikan uang muka yang lebih besar. Alhasil menurut buku Historic Workshop Journal volume 68 itu, waiting list Trabant sangat panjang sampai 13 tahun.
Kondisi ini membuat harga bekas Trabant P601S melambung tinggi. Dan orang yang tidak mau antre terpaksa harus menebusnya dengan harga yang lebih besar. Bahkan hingga tahun 1990 VEB memutuskan menghentikan produksi Trabant P601, masih banyak orang yang masih menunggu mobil itu sampai di rumah mereka.
VEB sendiri sudah berhasil memproduksi sebanyak 2 juta unit Trabant. Saat Jerman Timur dan Jerman Barat bersatu produksi VEB memang sudah resmi tidak beroperasi. Uniknya hingga kini di Jerman tercatat ada 32.000 Trabant yang masih berjalan.
Olaf Seifert, Editor majalah Super-Trabi mengatakan mobil itu justru jadi romantika dan simbol akan hubungan Jerman Barat dan Jerman Timur. "Sekarang mengendarai Trabant jadi sesuatu yang sangat keren," ungkapnya seperti dilansir Sindonews.***