Semakin Mencekam, Pasca Pemenggalan Tiga Warga di Gereja, Prancis Mengerahkan Tentara Untuk Berjaga-jaga Hingga Dua Kali Lipat
Polisi sedang memeriksa keluarganya di kota pelabuhan Sfax, kata sumber keamanan Tunisia. Sumber polisi Prancis mengatakan Aouissaoui juga tidak dikenal oleh dinas intelijen Prancis. Kandidat Demokrat Gedung Putih Joe Biden telah berjanji untuk menindak "kekerasan ekstremis" jika terpilih menjadi presiden Amerika Serikat, dan telah mengecam serangan pisau "yang mengerikan".
"Jill dan saya menjaga orang-orang Prancis dalam doa kami setelah serangan teror mengerikan di Nice - yang menargetkan orang-orang tak berdosa di sebuah rumah ibadah," katanya di Twitter.
“Pemerintahan Biden-Harris akan bekerja dengan sekutu dan mitra kami untuk mencegah kekerasan ekstremis dalam segala bentuk.”
Uskup Agung Canterbury dan London mengatakan mereka berdoa untuk "bangsa Prancis" dan untuk semua yang terkena dampak serangan hari ini. “Minggu terakhir ini kami telah melihat anak-anak terbunuh di sebuah sekolah di #PeshwarBlast dan para jemaat dibunuh hari ini di sebuah gereja di #NiceChurchAttack; dua tempat di mana orang tidak boleh rentan terhadap tindakan keji seperti itu, ”cuit Uskup Agung Anba Angaelos dari Gereja Ortodoks Koptik di London, Inggris Raya.