Inilah Lima Momen Keagungan Maradona, Si Tangan Tuhan Dari Argentina
RIAU24.COM - Tepat tanggal 25 November 2020, sosok legenda sepak bola dunia- akhirnya pergi meninggalkan muka bumi. Diego Armando Maradona lahir sebagai anak kelima dari orang tua bernama Diego Maradona dan Dalma Salvadora Franco.
Maradona cilik tumbuh dalam kecintaannya dengan olah si kulit bundar. Ia tumbuh dalam kekagumannya terhadap sosok playmaker Brasil Rivelino dan winger Manchester United George Best.
Perjalanan Maradona berawal ketika ia berusia delapan tahun. saat kemampuannya terendus pemandu bakat Argentinos Juniors.
Tak perlu waktu lama, ia pun diajak bergabung masuk Los Cebollitas, tim junior Argentinos.
Setelah menjalani karier panjang dan mengkilap selama lebih dari dua dasawarsa, Maradona pun gantung sepatu. Pada 1997, ketika kontraknya bersama Boca Juniors habis, ia pun mengakhiri perjalanannya sebagai pesepak bola.
Sepanjang lebih dari dua dasawarsa kariernya sebagai pesepak bola, ada sejumlah momen-momen yang meneguhkan status Maradona sebagai seorang legenda sepak bola.
Momen-momen apa sajakah itu?
Piala Dunia U-20 1979
Piala Dunia U-20 yang dihelat di Jepang ini merupakan langkah awal Maradona mengenalkan namanya di kancah sepak bola dunia.
Argentinos Juniors 5-3 Boca Juniors, 1980
Maradona sempat menjadi salah seorang legenda di Boca Juniors. Pada pertandingan ini, Maradona mencetak empat gol. Argentinos Juniors sendiri akhirnya menang 5-3 pada pertandingan tersebut.
Empat gol Maradona ini sekaligus merupakan pembalasan dendamnya terhadap kiper Boca Juniors, Hugo Gatti.
Pada konferensi pers sebelum pertandingan, Gatti sempat menyebut Maradona sebagai orang pendek yang gendut.
Argentina 2-1 Inggris, Perempat Final Piala Dunia 1986
Laga ini kerap dikenang sebagai laga di mana Maradona mendapat julukan Si Tangan Tuhan. Saat mendapat bola di dekat garis tengah, Maradona menari melewati adangan sejumlah pemain Inggris, sebelum kemudian menceploskan bola ke gawang yang sudah melompong.
Gol ini sendiri kerap disebut sebagai salah satu gol terbaik dalam sejarah sepak bola.
Berkat dua gol Maradona pada laga ini, Argentina menang 2-0 dan melaju ke semifinal.
Argentina 3-2 Jerman Barat, Final Piala Dunia 1986
Final Piala Dunia 1986 merupakan panggung utama kehebatan Maradona.
Penjagaan ketat terhadap Maradona membuka peluang bagi rekan-rekannya untuk meneror pertahanan Jerman Barat. Junior Brown dan Jorge Valdano membawa Argentina unggul sebelum disamakan Jerman Barat melalui Karl-Heinz Rummenigge and Rudi Voller.
Enam menit jelang laga usai, Maradona menunjukkan sihirnya. Mendapat bola di tengah lapangan, ia menghindari sergapan dua pemain Jerman Barat sebelum mengirim umpan ke Jorge Burruchaga, yang kemudian membobol gawang Jerman Barat.
Napoli Juarai Serie A dan Coppa Italia 1987
Sukses membawa Tim Tango menjadi juara dunia, Maradona melanjutkan kiprahnya di level klub. Ia membawa Napoli menjadi klub terbaik di Italia.
Napoli sukses tak pernah kalah dalam 12 laga pertama mereka pada musim 1986/1987. Mereka juga sukses meraih kemenangan dari Juventus dan AS Roma, dua klub yang musim sebelumnya berada di peringkat satu dan dua.
Bermodal awalan ciamik ini, Napoli merajalela sepanjang musim. Mereka pun mengakhiri musim dengan menjadi kampiun Serie A.
Tak puas hanya dengan satu gelar juara, Maradona dan rekan-rekan meneruskan penampilan apik mereka pada Coppa Italia. Dalam partai final, mereka sukses mengalahkan Atalanta dengan skor agregat 4-0.