Penjahit Gaza Mencari Nafkah dan Menyebarkan Kegembiraan Dengan Masker Bertema Natal
RIAU24.COM - Di Jalur Gaza yang diblokade, musim Natal memberikan dorongan pada bisnis yang memproduksi masker wajah dengan dihiasi simbol liburan.
Masker, yang dihiasi dengan gambar Sinterklas, rusa kutub, dan pohon Natal, telah dijual hingga ke pasar Eropa.
"Kami mengekspor 200 masker pertama dua minggu lalu ke Prancis, pekan lalu sekitar 300 ke Jerman dan 300 hingga 400 masker akan dikirim ke Inggris dalam beberapa hari mendatang," kata Suhad Saidam, pemilik bengkel.
Ini adalah kisah sukses yang langka di Gaza yang miskin, di mana pengangguran telah mencapai sekitar 50 persen, dan ekspor sangat dibatasi oleh Israel.
Saidam, yang telah menjahit selama 16 tahun, mengatakan bahwa dia mengirimkan masker tersebut ke perusahaan Palestina di Tepi Barat yang mengekspor barang tersebut. Untuk diizinkan keluar dari Gaza melalui Israel dan ke Tepi Barat, sulaman harus dibuat dari kain dan kain saja. Barang elektronik yang didekorasi, seperti jam tangan, dilarang, katanya.
Israel, dengan bantuan Mesir, memberlakukan blokade di Gaza pada tahun 2007 untuk mengisolasi Hamas. Kedua negara mengutip kekhawatiran keamanan dan ketakutan akan penyelundupan senjata ke Hamas untuk membenarkan pembatasan tersebut.