Pendukungnya Ngamuk dan Bikin Ulah di Gedung Capitol, Akun Medsos Trump Digembok Sementara
RIAU24.COM - Suasana di gedung parlemen AS, Capitol Hill di Washington DC, sempat tegang setelah massa pendukung Donald Trump, tiba-tiba mengamuk dan berbuat rusuh. Mereka menolak penetapan Presiden terpilih AS Joe Biden oleh Kongres. Bahkan massa pendukung Trump mencoba merangsek masuk ke gedung parlemen dan membuat kericuhan dengan membawa senjata. Peristiwa itu terjadi Rabu (6/1/2021) waktu setempat.
Ternyata, hal itu memicu terjadinya aksi lain. Adalah sejumlah perusahaan pengelola media sosial asal Amerika Serikat (AS), seperti Twitter Inc, Facebook Inc, dan Snap Inc, yang membekukan sementara (suspensi) akun Presiden AS Donald Trump. Aksi itu dilakukan saat kerusuhan berlangsung.
Dilansir cnbcindonesia, Kamis 7 Januari 2021, Twitter menyembunyikan dan mengamanatkan penghapusan tiga cuitan Trump, sebagai akibat aksi kekerasan, yang sebelumnya tak pernah terjadi di Capitol.
Dalam sebuah tweet pada Rabu, yang kemudian dihapus oleh Twitter, Trump mengatakan bahwa penyerbuan gedung pusat pemerintahan itu adalah respons yang wajar. Dia juga menyalahkan Wakil Presiden Mike Pence karena kurang berani untuk mengejar klaim kecurangan pemilu.
Twitter pun mengunci akun Trump hingga 12 jam setelah dia menghapus tweet dan video Trump yang menuduh pemilihan presiden curang dan mendesak pengunjuk rasa untuk pulang.
Namun demikian, tweet Trump tersebut tidak dihapus, namun akunnya saja yang dikunci.
Tak hanya Twitter, Facebook dan YouTube milik Google Alphabet juga menghapus video tersebut. Facebook juga memblokir akun Trump agar tidak dapat mengunggah cuitan atau status dalam 24 jam terakhir. ***