Tak Sama Dengan Jokowi, Gubernur Banten Tak Gunakan Vaksin Sinovac, Kok Bisa Beda?
RIAU24.COM - Gubernur Banten, Wahidin Halim, termasuk salah satu kepala daerah di Tanah Air, yang akan melaksanakan vaksinasi Covid-19. Namun demikian, yang akan dilakukannya tidak sama dengan apa yang telah dilaksanakan Presiden Jokowi dan sejumlah pejabat di pemerintah pusat.
Seperti diketahui, pada hari ini Rabu 13 Januari 2021, Presiden Jokowi telah mengawali proses vaksinasi massal secara nasional untuk mencegah peredaran Covid-19. Presiden Jokowi telah menjadi orang pertama di Tanah Air, yang menerima suntikan vaksin Sinovac buatan China.
Sedangkan Wahidin, rencananya akan menerima menerima vaksin buatan Pfizer. Sedangkan waktu pelaksanaannya diperkirakan pada Maret atau April 2021 mendatang.
Hal itu dibenarkan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten, Ati Pramudji Hastuti. Dikatakan, ada alasan mengapa hal itu yang harus ditempuh Wahidin. Sebab, vaksin buatan Sinovac tidak bisa diberikan kepada orang nomor satu di Provinsi Banten itu, karena terbentur usia yang sudah di atas 60 tahun. Sementara vaksin Pfizer sudah diuji klinis bisa digunakan untuk penerima dengan usia di atas 60 tahun.
"Rencananya pakai Pfizer, menunggu tahapannya," terangnya, dilansir kompas.
Meski tidak akan menjalani penyuntikan pada tahap pertama, Wahidin akan tetap menghadiri pelaksanaan vaksinasi di Pendopo Bupati Tangerang pada 14 Januari 2020.
"Besok hadir launching, karena ketentuannya tidak boleh Sinovac untuk di atas 60 tahun," terangnya.
Selain itu, Wahidin juga memastikan pelaksanaan vaksinasi sudah siap dilakukan untuk tenaga kesehatan. Vaksin juga sudah didistribusikan ke dua daerah yang menjadi prioritas yakni Kota Serang dan Tangerang Selatan.
"Sudah sesuai standar, vaksin sudah siap," ujarnya lagi.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, para lansia rencananya mendapatkan suntikan vaksin sekitar Maret-April 2021. ***