Warga Honduras Berharap Bisa Tiba di Amerika Serikat Meski Militer Guatemala Lakukan Tindakan Anarkis di Perbatasan
Otoritas Guatemala telah mengirim kembali sekitar 1.000 orang ke Honduras. Beberapa memilih untuk kembali, sementara yang lain terpaksa kembali dari daerah perbatasan dan pos pemeriksaan yang didirikan di sepanjang jalan raya di beberapa bagian negara itu.
Marlen Munoz dihentikan di blokade Vado Hondo pada hari Sabtu. Dia duduk di bawah tenda kanopi malam itu, mengawasi anak-anaknya yang sedang tidur, yang berusia enam, 14, dan 15 tahun.
“Dari Kamis ketika kami tiba di [terminal bus San Pedro Sula] hingga sekarang, saya belum tidur,” kata Munoz kepada Al Jazeera. “Perjalanannya sulit.”
Sebelum pandemi COVID-19, Munoz membersihkan rumah dan menjual produk kecantikan agar cukup untuk memberi makan keluarganya di sebuah desa sekitar 44 mil (71 km) selatan San Pedro Sula. Tetapi dia kehilangan semua pekerjaannya ketika pemerintah menerapkan langkah-langkah penguncian virus corona yang ketat.
"Saya seorang ibu tunggal," kata Munoz, yang berharap bisa mencapai AS. “Terkadang kami makan dan terkadang tidak.”