Tak Cuma Indonesia, Amerika pun Sedang Pusing Hadapi Kelompok 'Laskar' Bersenjata
RIAU24.COM - Tak hanya pemerintah Indonesia yang pusing menghadapi radikalisme, Amerika Serikat juga kini sedang menghadapi persoalan yang sama. Kelompok laskar atau milisi bersenjata ini semakin aktif sejak kemenangan Joe Biden dalam pemilihan presiden Amerika Serikat (AS).
Menurut kajian The Armed Conflict Location & Event Data Project (ACLED), organisasi yang menelusuri kekerasan politik, kelompok-kelompok kanan-jauh semakin sering turun dalam demonstrasi menentang hasil pemilihan presiden.
Protes kemungkinan besar akan diwarnai kekerasan jika anggota milisi turut serta dalam aksi.
Di samping itu, Badan Penyelidik Federal (FBI) memperingatkan kemungkinan terjadinya protes bersenjata di semua 50 negara bagian menjelang pelantikan Biden pada Rabu (20/01).
Berapa jumlah kelompok milisi di AS? Terdapat puluhan kelompok milisi di AS yang mempunyai ideologi berbeda-beda, tetapi secara umum mereka menentang pemerintah.
Meskipun mereka tidak secara khusus menyuarakan penggunaan kekerasan, seringkali mereka adalah kelompok bersenjata dan sebagian dari mereka telah terlibat dalam demonstrasi yang diwarnai kekerasan.