Masih Ingat Ponsel Esia? Rugi Hingga Miliaran, Bakrie Telecom Terancam Dikeluarkan dari BEI
RIAU24.COM - Sayangnya, nasib perusahaan milik konglomerat Aburizal Bakrie, PT Bakrie Telecom Tbk. Perseroan berada dalam posisi rugi hingga September 2020, dan kini terancam dikeluarkan dari papan pencatatan Bursa Efek Indonesia alias delisting.
Berdasarkan pantauan editorial VOI, saham perusahaan berkode BTEL tersebut telah ditangguhkan selama hampir dua tahun berturut-turut. Dalam keterbukaan informasi di situs BEI, Selasa, 19 Januari, otoritas bursa mengumumkan bahwa saham perusahaan yang pernah memproduksi ponsel Esia telah dibekukan dari perdagangan selama 20 bulan sejak 27 Mei 2019.
Pembekuan saham BTEL akan mencapai 24 bulan atau 2 tahun penuh pada 27 Mei 2021. Potensi delisting tertuang dalam Peraturan Bursa Nomor II tentang Delisting dan Relisting Saham.
Dalam Peraturan III.3.1.2, BEI dapat menghapus saham emiten apabila saham emiten yang karena suspensi di pasar reguler dan pasar tunai baru diperdagangkan di pasar negosiasi paling sedikit selama 24 tahun terakhir. bulan.
Komposisi pemegang saham BTEL berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2020 adalah 16,8 persen dipegang oleh PT Huawei Tech Investment, 13,6 persen dipegang oleh PT Mahindo Agung Sentosa, 5,5 persen dipegang oleh PT Era Bhakti Persada, 6 persen dipegang oleh Raiffeisen Bank International. / a Best Quality Global Limited, 0,1 persen dipegang oleh PT Bakrie & Brothers Tbk dan 58 persen tersebar di masyarakat.
Kerugian Rp 60,17 miliar