Tertangkap Basah Jual Minyak Ilegal di Perairan Indonesia, Ternyata Ini Alasan Iran Lakukan Perbuatan Haram
RIAU24.COM - Pihak berwenang Indonesia menyita kapal tanker l MT Horse berbendera Iran dan kapal MT Freya berbendera Panama karena diduga melakukan transfer minyak ilegal di perairan Indonesia, tepatnya di perairan lepas pantai provinsi Kalimantan Barat Indonesia.
Juru bicara petugas penjaga pantai di Indonesia, Wisnu Pramandita, mengatakan kapal itu "tertangkap basah" mentransfer minyak dari MT Horse ke MT Freya dan terlihat ada tumpahan minyak di sekitar kapal tanker penerima. Wisnu menambahkan bahwa 61 awak kapal tersebut adalah warga negara Iran dan China yang telah ditahan.
Menurut pejabat Indonesia, televisi pemerintah Iran telah mengakui penangkapan kapal tanker minyak tersebut.
Iran sendiri, dikenal memiliki cadangan besar minyak dan gas alam, termasuk negara kaya dengan Minyak. Tetapi, mereka telah sangat terpengaruh dengan penjualan luar negeri karena sanksi AS setelah Presiden AS Donald Trump secara sepihak.
Hal ini terjadi setelah Trump mengumumkan penarikannya atas kesepakatan nuklir antara Teheran dan negara-negara besar pada 2018. Ini telah memangkas sumber pendapatan penting bagi pemerintah Iran.
Sejak itu, Iran terutama mengandalkan operasi pasar gelap dan transaksi dengan Venezuela untuk mempertahankan sektor ekonomi utama negara itu.
DIlansir intisari.grid.id, Armada kapal tanker milik negara Iran sering mematikan perangkat pelacak Sistem Identifikasi Otomatis (AIS). Kemudian mereka mencoba menyembunyikan ke mana mereka mengirimkan barang.
Suar AIS adalah cara yang aman bagi kapal lain untuk mengetahui apa yang ada di sekitarnya, namun AIS dapat dilacak.
Analis menunjukkan bahwa kapal Iran sering meneruskan minyak mereka ke kapal lain, kemudian berpura-pura hanya menjual minyak mentah.
Tahun lalu Iran menggunakan kapal MT Horse untuk mengirim 2,1 juta barel kepada negara yang juga mendapatkan sanksi dari Amerika, Kanad.
Sementara itu, dikatakan bahwa penjualan minyak Iran sudah mulai kembali meningkat, sejak Joe Biden dilantik. Joe Biden sendiri telah menyatakan akan kembali menyepakati perjanjian Nuklir dengan Iran.