Mantan Intellijen Soviet Sebut Trump Sebagai Agen Mata-mata Rusia Selama 40 Tahun
Saat itu, Trump menjadi target operasi mata-mata gabungan antara Dinas Intelijen Cekoslovakia yang bekerja sama dengan KGB.
Setelah itu, Trump membangun Hotel Grand Hyatt New York dekat stasiun Grand Central. Trump membeli 200 set televisi untuk hotel itu dari Semyon Kislin, seorang imigran Soviet yang ikut memiliki toko peralatan elektronik Joy-Lud di Fifth Avenue.
Shvets menduga Joy-Lud dikendalikan oleh KGB dan Kislin. Lalu, Kislin melihat Trump memiliki potensi untuk dimanfaatkan menjadi mata-mata.
"Kislin menyadari Trump seorang pengusaha muda yang sedang naik daun dan potensial untuk dimanfaatkan," kata Shvets.
Lalu, Trump mengunjungi Moskow dan St. Petersburgh pada 1987. Saat itulah, Shvets mempengaruhi Trump untuk memberikan arahan dan poin-poin yang dirumuskan oleh KGB.
Setelah berkunjung ke Moskow, Trump pun mencari cara supaya dilirik untuk menjadi kandidat bakal calon presiden.