Untuk lebih memahami cara kerjanya, pikirkan lidah kucing sebagai semacam sisir atau sikat yang cerdas. Perasa yang dipenuhi air liur dapat menembus kedua lapisan bulu hewan, mengurai simpul, menghilangkan parasit, dan rambut rontok. Selain itu, mereka juga berisi air liur yang menyebar secara merata. Tidak heran mengapa bulu kucing selalu terlihat sangat halus dan tidak berbau!

3. Selain itu, setiap kali kucing menjilat dirinya sendiri, itu membantunya mendinginkan badan.

Mempertimbangkan bahwa rata-rata kucing dapat menghabiskan hingga 24% waktunya untuk "menyisir" bulunya, para ilmuwan berhak bertanya-tanya apakah perilaku ini juga merupakan respons terhadap kebutuhan lain selain kebersihan.

Ternyata, penelitian yang sama yang disebutkan di poin sebelumnya juga membuktikan hal lain. Dengan mengambil gambar termal kucing, para ilmuwan menemukan bahwa sejumlah besar air liur yang mereka sebarkan di bulu mereka saat merawat diri sebenarnya membantu mereka menyeimbangkan suhu agar tetap dingin.

4. Ilmuwan sebenarnya mencoba mereproduksi desain lidah kucing untuk membuat sikat cerdas.
Para peneliti mempelajari lidah 6 spesies kucing yang berbeda, mencari kemungkinan inspirasi. Temuan mereka, dalam setiap kasus, sangat mirip. Lidah singa bekerja seperti lidah anak kucing domestik. Mahakarya teknik seperti itu tidak bisa luput dari perhatian para peneliti dan ilmuwan, yang langsung berpikir untuk merancang kuas 3D dengan beberapa fungsi luar biasa yang dimiliki lidah kucing.