RIAU24.COM -  DAMASKUS - Suasana malam hingga dini hari Kamis (4/2/2021) di wilayah selatan Suriah terasa mencekam. Suara dentuman dahsyat tak henti-hentinya terdengar. Militer Israel menghujani kawasan tersebut dengan banyak rudal.

Untungnya pasukan pertahanan rezim Damaskus sudah bersiap dengan pertahanan yang maksimal. Mereka berhasil menembak sebagian besar misil militer Zionis. 

"Pertahanan anti-udara kami merespons, menargetkan sebagian besar rudal," tulis kantor berita negara Suriah, SANA, mengutip sumber militer setempat.

SANA hanya melaporkan serangan di wilayah selatan tanpa memberikan rincian mengenai target serangan Israel. Suara misil-misil yang ditembakkan sistem pertahanan udara terdengar di Ibu Kota Suriah, Damaskus. Israel, seperti misi-misi militernya sebelumnya, tidak berkomentar.

Sementara itu, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) yang berbasis di Inggris mengatakan bahwa beberapa ledakan terjadi di pedesaan Quneitra, sebagai akibat dari serangan rudal Israel yang menargetkan situs militer pasukan rezim Suriah dan milisi Iran.

SOHR menambahkan ada serangan balik berbasis darat dari rezim Suriah yang berusaha mencoba untuk melawan gempuran rudal Israel. Hingga kini belum ada informasi tentang kemungkinan adanya korban jiwa dalam konflik tersebut.

Pada 22 Januari lalu, SOHR memantau serangan udara Israel di wilayah Suriah dari seluruh wilayah Lebanon yang menargetkan setidaknya lima lokasi di mana anggota milisi yang setia kepada Iran dan Hizbullah Lebanon hadir dalam unit militer rezim di Hama, yang menyebabkan kehancuran totalnya.***