RIAU24.COM -  Kita sering membaca bahwa untuk memerangi perubahan iklim dan pemanasan global, seseorang membutuhkan pohon yang sangat banyak di planet ini untuk memungkinkan lebih banyak konversi karbon dioksida menjadi oksigen dan membantu membuat planet lebih dingin.

Namun, sekarang para peneliti telah menemukan bahwa memiliki terlalu banyak lapisan penutup yang padat juga berkontribusi pada lebih banyak penyerapan sinar matahari yang pada gilirannya berkontribusi pada pemanasan suhu planet. Hal ini, menurut peneliti disebut dengan 'efek albedo'.

Dilansir dari India Times, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan di Science Advances, mereka menemukan bahwa untuk kira-kira seperempat wilayah AS, hilangnya hutan menyebabkan pendinginan bersih yang terus-menerus karena efek albedo lebih besar daripada efek karbon.

Mereka juga menemukan bahwa hilangnya hutan di dekat Sungai Mississippi dan di Pantai Pasifik telah berkontribusi pada pemanasan planet, sementara hilangnya hutan di Intermountain dan Rocky Mountain West sebenarnya berkontribusi pada pendinginan planet ini.

Para peneliti menggunakan penginderaan jauh satelit canggih untuk mengisi perspektif pengamatan yang terperinci untuk memeriksa masalah tersebut. Peneliti melihat lokasi hilangnya hutan dan mencari tahu menjadi apa situs tersebut - baik di daerah perkotaan, area pertanian, padang rumput, padang rumput semak, dll.

Posting ini, mereka menghitung jumlah biomassa yang dilepaskan di atmosfer dan berapa banyak sinar matahari yang dipantulkan. Melihat kedua efek ini, mereka menghitung dampak bersih deforestasi terhadap perubahan iklim.