Sering Selingkuh? Sama Dengan Gangguan Mental, Ini Penjelasannya
RIAU24.COM - Akhir-akhir ini pembahasan tentang perselingkuhan sedang heboh, terutama di kalangan artis.
Apakah sering mengingkari komitmen pasangan itu jadi salah satu jenis hobi baru? Atau malah menjadi gangguan mental?
Ternyata ada beberapa orang yang selingkuh memiliki symptom atau kecendrungan gangguan kepribadian. Berikut penjelasannya.
Menurut Psikolog Pingkan Rumanodor, kalau sering selingkuh itu bukan gangguan mental, tapi bisa jadi salah satu symptom atau gejala dari gangguan-gangguan kepribadian, seperti:
1. Bordrline Personality Disorder (BPD)
Seseorang yang memiliki BPD memiliki masalah dengan emosi dan pikirannya, sehingga punya resiko sering selingkuh yang lebih tinggi. Ia sering kali mengalami ketidakstabilan sama lingkungan sekitarnya.
Jika pasangannya cuek dikit, maka dia bisa jadi mencari orang lain sebagai penggantinya.
2. Bipolar Disorder
Bipolar ditandai dengan munculnya manik atau episode ketika dia bahagia maka dia bisa bahagia banget sampai meledak-ledak. Dan kutub lainnya, adalah kebalikan yang drastis dari bahagia (sedih yang teramat sedih sampai stress bahkan depresi).
Ketika bipolar mengalami episode manic, biasanya dia bisa melakukan hal-hal yang tidak terduga. Misalnya muncul sexual promoiscuity, atau selingkuh karena alasan seksual, bukan karena perasaan.
3. Narcisstic Personality Disorder (NPD)
Seseorang yang punya gangguan ini cenderung egois, merasa dirinya punya pesona luar biasa di hadapan orang lain, dan biasa dikenal dengan sebutan nasris. Dia juga cenderung haus akan perhatian, tapi tak semua NPD ini merasa perlu untuk membalas perhatiannya ke orang lain. Tapi, seorang NPD juga bisa rentan terhadap perselingkuhan.
Itulah beberapa gangguan mental yang menjadi salah satu gejalanya bisa jadi ditunjukkan dengan seringnya berselingkuh.
Tapi, tidak semua orang orang yang berselingkuh itu di klaim punya gangguan mental seperti yang sudah dijelaskan.