Tenda-tenda dan Air Membeku Saat Cuaca Dingin Menghantam Para Migran di Dekat Perbatasan AS-Meksiko
Listrik sebagian besar telah padam selama dua hari terakhir di kota, dan tidak ada listrik di kamp. Beberapa relawan mendonasikan batu bara agar warga bisa membangun api unggun pada Senin malam. Pada hari Selasa, beberapa migran yang diajak bicara ABC News mulai menangis ketika menceritakan pengalaman mereka melarikan diri dari negara asal mereka dan tinggal di kamp selama cuaca ekstrem.
zxc1
Di sebuah kamp migran di Matamoros, Meksiko, tenda-tenda membeku selama suhu yang sangat dingin. "Sebenarnya cuaca cukup sulit karena suhu di sini minus 11 derajat [Celcius] dan kami tidak tahan, tetapi kenyataannya Tuhan itu maha besar karena kami masih di sini, kami terus berjuang," Walter , seorang Honduras berusia 31 tahun yang telah berada di kamp selama hampir setahun, mengatakan kepada ABC News dalam bahasa Spanyol.
Sulit untuk mandi selama suhu yang sangat dingin, katanya.
"Saya tidak akan mengatakan saya baik-baik saja, saya tidak akan mengatakan saya buruk, saya merasa di antara keduanya karena saya rindu tinggal di bawah atap, di tempat tidur. Tapi ketika Anda tidak bisa, kamu tidak bisa, "katanya sambil menangis. "Sebenarnya aku tidak ingin ada orang yang meninggalkan negaranya, tapi terkadang kau terpaksa pergi."