Tahukah Anda, Bill Gates Ungkap Manusia Harus Berhenti Mengkonsumsi Makanan Ini Jika Ingin Menyelamatkan Dunia Dari Perubahan Iklim
RIAU24.COM - Seperti yang kita ketahui, sapi diternakkan untuk diambil daging dan susunya. Namun ternyata tahukah Anda, beternak sapi ternyata memiliki dampak yang serius pada Bumi. Beberapa organisasi lingkungan telah mendesak masyakarat untuk beralih dari mengkonsumsi daging sapi.
Dan dalam sebuah pernyataan baru-baru ini, orang terkaya ketiga di dunia, Bill Gates merekomendasikan orang-orang di negara-negara kaya harus berhenti makan daging sama sekali dan beralih ke alternatif sintetis.
Seperti dilansir dari India Times, Bill Gates mengungkapkan ini dalam sebuah wawancara yang diterbitkan oleh wawancara Teknologi MIT saat berbicara tentang buku barunya 'How to Avoid a Climate Disaster'. Dalam perbincangan ini, ia berbicara tentang topik dari buku tersebut sekaligus berdiskusi seputar perubahan iklim.
Dia berbicara tentang emisi saat beternak dan bagaimana daging sintetis atau tiruan dapat membantu mengurangi dampak terhadap lingkungan. Dia juga berbicara tentang bagaimana sapi biasanya melepaskan metana melalui sistem pencernaan mereka. Jika Anda tidak tahu, metana adalah salah satu dari banyak gas rumah kaca yang dapat merusak planet kita.
Dia berbagi bagaimana ada berbagai jenis makanan yang diberikan kepada mereka untuk mengurangi dampak ini dan bahkan menyebabkan pengurangan emisi sebesar 20 persen. Namun, dia mengatakan bahwa ini tidak akan membuat perbedaan yang besar, “sayangnya, bakteri [dalam sistem pencernaan mereka yang menghasilkan metana] adalah bagian penting untuk menghancurkan rumput. Jadi saya tidak tahu apakah akan ada pendekatan alami di sana. Saya khawatir [alternatif protein seperti burger nabati] sintetis diperlukan setidaknya untuk daging "
Gates lebih lanjut menyatakan bahwa negara maju harus mempertimbangkan untuk beralih ke daging sapi sintetis atau daging sapi berbasis plat yang rasanya seperti daging sapi asli tetapi sebenarnya terbuat dari kacang kedelai beraroma. Beberapa daging tiruan juga dibuat dengan menumbuhkan kultur sel di laboratorium.