Amerika Resmi Izinkan Vaksin Covid Ini Digunakan, Lebih Murah dan Efisien Dibanding Tiga Vaksin Sebelumnya
RIAU24.COM - Pihak berwenang di Amerika Serikat resmi memberi izin pada vaksin virus corona dosis tunggal dari Johnson & Johnson. Vaksin ini akan menjadi alternatif yang lebih hemat biaya dibandingkan vaksin Pfizer dan Moderna, karena tak perlu disimpan dalam freezer, cukup lemari es.
Hasil dari uji coba yang dilakukan di AS, Afrika Selatan, dan Brasil menunjukkan vaksin Johnson & Johnson lebih dari 85% efektif dalam mencegah penyakit serius, dan secara umum 66% efektif ketika kasus bergejala sedang ikut diperhitungkan.
Khususnya, tidak ada kematian di antara peserta yang menerima vaksin dan tidak ada peserta yang masuk rumah sakit 28 hari pasca-vaksin.
Vaksin Johnson & Johnson yang dibuat oleh perusahaan Belgia, Janssen ini merupakan vaksin ketiga yang mendapat izin di AS. Namun vaksin lainnya merupakan vaksin dua dosis.
Perusahaan setuju untuk menyediakan 100 juta dosis untuk AS pada akhir Juni. Dosis pertama dapat tersedia bagi masyarakat AS paling cepat pekan depan.
Inggris, Uni Eropa, dan Kanada juga sudah pesan, dan 500 juta dosis juga telah dipesan melalui skema Covax untuk disalurkan ke negara-negara miskin.
Presiden Joe Biden menyebut kabar ini sebagai berita bagus bagi semua rakyat Amerika, dan perkembangan yang menggembirakan.
"Meskipun kita merayakan berita hari ini, saya meminta semua warga Amerika - terus mencuci tangan, menjaga jarak, dan memakai masker," ujarnya dalam sebuah pernyataan pers.
"Seperti yang sering saya katakan, situasi masih mungkin menjadi lebih buruk seiring varian baru tersebar, dan perkembangan saat ini dapat berbalik arah."
Untuk diketahui, Afrika Selatan mulai memberikan vaksin Johnson & Johnson yang belum mendapat persetujuan kepada petugas kesehatan, sebagai bagian dari penelitian, awal bulan ini. Hal itu dilakukan setelah penelitian awal menunjukkan bahwa vaksin Oxford-AstraZeneca memberikan "perlindungan minimal" terhadap penyakit bergejala ringan yang diakibatkan varian yang dominan di sebagian besar negara itu.***