Menu

Pihak Demokrat Balik Sindir Jhoni Allen yang Sebut SBY Tak Berdarah Untuk Partai: Mungkin Dia Tidak Tinggal di Bumi

Muhammad Iqbal 1 Mar 2021, 13:49
Kepala Bakomstra Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra.
Kepala Bakomstra Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra.

RIAU24.COM - Partai Demokrat menyindir balik pernyataan Politikus senior Partai Demokrat, Jhoni Allen Marbun yang dipecat dan sempat menyebut Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak sampai 'berdarah-darah' dalam membangun partai.

"Kalau dibilang SBY tidak berdarah-darah membangun Partai Demokrat, mungkin yang bilang begitu tidak tinggal di planet Bumi. Tinggal di planet Mars kali," kata Kepala Bakomstra PD, Herzaky Mahendra Putra, dilansir dari Detik.com, Senin, 1 Maret 2021.

Dia menyebutkan, Jhoni Allen Marbun sedang memanipulasi sejarah. Herzaky  membantah pernyataan Jhoni Allen yang menyebut SBY tidak sampai 'berkeringat' saat mendirikan PD.

"Ini namanya manipulasi sejarah kalau bilang nggak ada keringat Pak SBY mendirikan partai," lanjut dia.

Dia pun kemudian menjelaskan awal mula terbentuknya gagasan PD. Menurutnya, gagasan awal PD dimulai saat SBY kalah dari Hamzah Haz saat hendak maju menjadi wapres pendamping presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri.

"Gagasan membentuk partai ini dimulai ketika SBY kalah dari Hamzah Haz untuk menjadi calon wakil presiden Megawati Soekarnoputri dalam pemilihan di Majelis Permusyawaratan Rakyat tahun 2001," jelas Herzaky.

Akibat kejadian itu, politikus senior PD Ventje Rumangkang menyarankan SBY membentuk partai. Ventje Rumangkang, dikatakan Herzaky, menilai SBY banyak diinginkan masyarakat untuk menjadi pemimpin nasional.

"Bapak Ventje Rumangkang almarhum kemudian menyarankan SBY mendirikan partai. Bapak Ventje menyampaikan bahwa banyak orang yang menginginkan SBY menjadi pemimpin nasional, termasuk menjadi wakil presiden. Namun realitas politik tak memungkinkan lantaran SBY ketika itu tak mempunyai partai," terangnya.

"Setelah berdiskusi dengan Ibu Ani, Bapak SBY kemudian mengamini usulan Ventje. SBY pula yang kemudian menciptakan nama, logo, bendera, mars, hingga manifesto politik Partai Demokrat. Partai ini pun didirikan pada 9 September 2001, mengambil tanggal yang sama dengan hari ulang tahun SBY pada tanggal 9 bulan sembilan. Begitu pula dengan pemilihan jumlah deklarator pendiri partai sebanyak 99 orang. Di antara deklarator itu, bahkan ada nama staf pribadi SBY," lanjutnya lagi.

Lebih lanjut Herzaky menyebut orang yang mengatakan SBY tidak berkeringat mendirikan partai sebagai orang yang tidak paham sejarah. Dia juga heran saat ini justru banyak orang mengaku sebagai deklarator PD.

"Ini kenyataan sejarah yang tidak bisa dipungkiri, kalau dibilang tidak ada keringat Pak SBY mendirikan partai, itu ketahuan orang yang tidak paham sejarah. SBY sendiri tak pernah mengklaim berdirinya Demokrat sebagai perjuangannya sendiri," kata dia lagi.

"Namun kami mengaku heran jika kini banyak deklarator atau pendiri partai yang merasa lebih besar dan berjasa mendirikan partai. Demokrat memang didirikan untuk menjadi kendaraan politik mendorong SBY menjadi calon presiden. Publik memilih Demokrat karena ingin Pak SBY punya kendaraan politik. Realita politik menyebutkan kalau tidak ada figur Pak SBY orang nggak akan memilih Partai Demokrat, enggak segitu angkanya," tuturnya.