Bupati Bengkalis Akan Mempercepat Pencegahan Penanganan Stunting
"Untuk kabupaten Bengkalis saat ini jumlah balita stunting sebanyak 4.082 atau 10 persen dari hasil pengukuran tinggi badan/umur pada balita pada bulan penimbangan Agustus tahun 2020 lalu 39.857 balita (85.34%) dari keseluruhan sasaran sebanyak 46.714 balita,"ungkapnya.
Menurutnya, potensi ancaman stunting di Kabupaten Bengkalis harus segera di lakukan guna mengintervensi penurunan stunting. Mengingat Kabupaten Bengkalis telah ditetapkan sebagai locus baik yang dilaksanakan pada tahun 2021 ini maupun rencana kegiatan pada tahun 2022 mendatanag.
"UUntuk itu mari kita bangun semangat bersama untuk mewujudkan Kabupaten bebas stunting,"ucap Kasmarni.
Sementara Sekretaris Daerah H Bustami HY mengatakan ada 8 aksi integrasi yang harus dilakukan untuk penanganan stunting. Karena stunting merupakan ancaman terbesar.
"Delapan Aksi tersebut adalah Analisis Situasi, Rencana Kegiatan, Rembuk Stunting, Peraturan Bupati/Walikota Tentang Peran Desa, Pembinaan KPM, Sistem Manajemen Data, Pengukuran dan Publikasi Stunting, Review Kinerja Tahunan,"ungkap Sekda.
Pada kesempatan tersebut Bupati Bengkalis Kasmarni beserta Wakil Bupati Bengkalis Bagus Santoso mengkirarkan deklarasi dan penandatanganan komitmen publik intervensi pencegahan stunting sebagai locus tahun 2021 dan launching aplikasi "SADO" Stunting diikuti oleh Forkompinda Kabupaten Bengkalis.