Sebuah Pohon Ikonik Berusia 127 Tahun yang Ditanam di Melaka Tumbang Karena Cuaca Buruk
RIAU24.COM - Pohon ikonik di dekat menara jam merah di depan Gedung Stadthuys di Melaka telah tumbang akibat cuaca buruk dan hujan lebat pada pagi hari ini pada pukul 6.30 pagi (16 Maret).
Pohon Batai Laut, juga dikenal dengan nama ilmiahnya, 'Peltophorum Pterocarpum', telah ada di Banda Hilir, Melaka selama 127 tahun sejak tahun 1894 pada masa penjajahan Inggris! Tingginya 18 meter dan diameternya hampir 1,5 meter sebelum tragedi itu terjadi.
Polisi Kerajaan Malaysia (PDRM) dipanggil untuk memantau lalu lintas sementara pekerjaan pembersihan dilakukan di daerah tersebut oleh Departemen Lansekap Dewan Kota Bersejarah Melaka (MBMB).
zxc1
Pekerjaan pembersihan itu diharapkan selesai pada jam 2 siang, menurut halaman Facebook, Majlis Bandaraya Melaka Bersejarah.
Direktur Departemen Lansekap MBMB, Moahzam Shaari mengatakan pihaknya menerima kabar duka tersebut dan tiba di lokasi pada pukul 7 pagi untuk mengecek kondisi pohon tersebut, demikian lapor Utusan.
“Kami yakin pohon ini tumbang karena akarnya membusuk setelah ditanam pada masa pemerintahan Inggris pada 1894,” katanya.
“Kami juga tidak mengesampingkan faktor lingkungan seperti jalur lalu lintas yang padat, yang bisa menjadi penyebab terjadinya insiden tersebut.”
zxc2
Manajer Umum Perusahaan Museum Melaka (Perzim), Dr Mohd Nasruddin Rahman mengatakan pohon tersebut telah dikukuhkan di bawah Dewan MBMB sehingga tidak akan ditebang dan hanya dikonservasi untuk keperluan lanskap karena sebagian besar jenis pohon ini ditanam oleh pemerintah. Pemerintah Inggris pada masa penjajahan sebagai landmark.
“Penjajahan Inggris terjadi pada tahun 1824 dan berdasarkan foto tahun 1910, pohon itu sudah ada di sana dengan ketinggian 12 kaki,” ujarnya kepada Sinar Harian.
Dia menambahkan, studi lalu lintas di kawasan itu harus dilakukan karena mungkin menjadi salah satu alasan yang menyebabkan akar pohon menjadi lemah dan membusuk karena getaran lingkungan. Sementara itu, Walikota MBMB Datuk Zainal Abu mengatakan pohon sejenis akan ditanam sebagai pengganti pohon tumbang untuk menjaga citra lokasi yang merupakan salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO!