RIAU24.COM -  Australia - Mert Ney (22) membunuh Michaela Dunn (24) seorang pekerja seks asal Sydney yang ia sewa dengan harga $ 250 untuk bermalam pada 13 Agustus 2019 lalu di sebuah apartemen di CBD Sydney.

Michaela Dunn)" src="//portal.riau24.com/bank/202103/riau24_1617087443.jpg" style="height:326px; width:604px" />

Ney menikam Michaela segera setelah keduanya masuk ke dalam apartemen pada pukul 13.45. Ney kemudian merekam dirinya berdiri di atas tubuh lemas tak bernyawa Michaela dengan tangan berlumuran darah, video itu dikirimnya kepada seorang pria lewat Facebook.
zxc1

Setelah pembunuhan itu, Ney yang mengenakan tudung berlari melalui jalan-jalan kota dan menikam wanita kedua dari belakang.

Dia juga berusaha untuk menusuk wanita ketiga, yang kebetulan bergerak cukup jauh sehingga pisau tidak mengenainya.

Ibu Michaela, Joanne Dunn, mengatakan kepada Mahkamah Agung New South Wales tentang kesunyian yang dideritanya di rumah setelah mengetahui pembunuhan brutal putrinya di tangan Ney.

"Rumah kami sunyi, sangat sunyi, tidak ada air mata, tidak ada teriakan hanya mati rasa. Tidak ada orang tua yang patut mengalami hal serupa, mendengar kata-kata bahwasannya putri mereka telah dibunuh," ujar Joanne.

zxc2
Ney dinyatakan bersalah tidak hanya karena membunuh Michaela tetapi juga menikam Lin Bo, korban keduanya di jalan setelah meninggalkan lokasi pembunuhan.

Sambil menahan air mata, Joanne Dunn mengatakan bahwa dia tidak hadir di pengadilan untuk mencari keadilan, karena baginya keadilan tidak akan pernah ia rasakan.

"Saya tidak berada di sini untuk mencari keadilan, karena keadilan tidak akan pernahdiberikan. Tampaknya sangat salah bahwa pelaku akan melanjutkan hidupnya di akhir masa hukumannya. Dia akan sekali lagi mengalami hal-hal sederhana dalam hidup yang kita semua anggap biasa: merasakan hujan di wajahnya, angin di rambutnya, merayakan ulang tahunnya yang ke-40 dan mungkin kelahiran seorang anak, semua hal yang telah direnggutnya dari putri kami yang cantik," ujar Joanne.