Pria Bersenjata Membunuh 30 Orang Secara Brutal di Ethiopia Barat, Jenazah Dibiarkan Tergeletak di Jalanan
RIAU24.COM - Orang-orang bersenjata menewaskan sedikitnya 30 warga sipil dalam serangan di sebuah desa di wilayah Oromia, Ethiopia, kata saksi mata pada Rabu, 31 Maret 2021.
Akhir-akhir ini, di Oromia semakin sering terjadi ledakan kekerasan etnis terbaru untuk menantang pemerintah federal. Seorang petani bernama Wossen Andaege, 50, mengatakan tetangganya tewas dalam serangan Selasa malam di Zona Wollega Barat Oromia. Dia mengidentifikasi para korban sebagai etnis Amhara.
"Kami mengambil jenazah menggunakan mobil dan kami menguburkan 30 orang," kata Wossen kepada kantor berita Reuters melalui telepon. Dia mengatakan dia dan keluarganya mendengar suara tembakan dan melarikan diri ke kantor pemerintah terdekat untuk menunggu perlindungan dari pasukan federal.
Seorang penduduk distrik Babo-Gembel, tempat serangan itu terjadi, mengatakan seperti dilansir dari kantor berita AFP bahwa orang-orang bersenjata tiba setelah jam 9 malam (18:00 GMT), memaksa penduduk berkumpul di luar rumah secar berkelompok dan menembak mati mereka.
“Tempat itu tidak memiliki perlindungan keamanan dari aparat keamanan pemerintah saat itu. Saya menemukan 29 jenazah tergeletak di satu area, sementara ada jenazah lain yang berserakan di area terdekat, ”kata pria tersebut, seorang penjaga di sebuah gereja Ortodoks, yang berbicara tanpa menyebut nama demi alasan keamanan.
Otoritas setempat menyalahkan serangan itu, di mana 15 orang lainnya terluka, pada kelompok pecahan dari Front Pembebasan Oromo (OLF), yang dikenal sebagai OLF Shane atau Tentara Pembebasan Oromo. OLF adalah partai oposisi yang menghabiskan bertahun-tahun di pengasingan tetapi tidak dicekal setelah Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed menjabat pada 2018.