Dihadiri Praktisi Humas, Akademisi, dan Pimpinan Media, Asmono Wikan Luncurkan Buku 'Public Relation 6.0' di Pekanbaru
"Buku ini mungkin kurang tepat untuk dijadikan referensi akademis, karena memang lebih didasarkan pengalaman para praktisi kehumasan. Meski demikian saya berharap ada manfaat yang bisa diambil bagi siapa pun yang membacanya," harap Asmono.
Sementara itu DR Syafriadi mengatakan buku PR 6.0: Hati, Reputasi, Pandemi, karya Asmoni Wikan tersebut cukup menarik karena ditulis berdasarkan pengalaman empiris.
Bahkan wartawan senior tersebut menyebut kalau buku tersebut bisa dijadikan sebagai referensi ilmiah, terutama untuk mahasiswa konsentrasinya public relations.
"Dari yang saya baca selintas buku ini murni pengalaman empiris penulis selama berkomunikasi di masa pandemi. Karena ini pengalaman empiris beliau maka banyak yang bisa dikupas," kata Syafriadi.
Mantan Ketua Serikat Perusahaan Pers Riau ini menilai buku ini membuka paradigma baru bahwa public relations itu mahal. "PR bisa bernilai ekonomis, politis dan sosial.
Selama ini PR dalam struktur perusahaan masih dianggap sebelah mata. Padahal di balik itu, perusahaan bisa bangkrut kalau PR macet, dan bisa maju kalau PR bagus. Ini kalau dipahami manajemen perusahaan," kata Syafriadi lagi.