Ciri-ciri Malam Lailatul Qadar, Lebih Baik Dari Seribu Bulan
RIAU24.COM - Lailatul Qadar adalah salah satu malam yang istimewa bagi umat muslim di bulan Ramadhan.
Lailatul qadar adalah malam turunnya ayat-ayat pertama Al-Quran kepada Nabi Muhammad melalui malaikat Jibril.
Berdasarkan tradisi Islam, Nabi Muhammad pertama kali mendapatkan wahyu ayat-ayat Al Quran, setelah periode perenungan dalam pengasingan.
Malam lailatul qadar juga dimaknai sebagai malam ketika malaikat turun ke bumi, dengan membawa tugas memberi kedamaian, berkah, dan bimbingan sampai fajar menjelang.
Sebagian besar umat muslim pun merayakannya dengan ibadah dan doa, serta melakukan itikaf di masjid.
Namun, Allah SWT merahasiakan waktu pasti datangnya malam lailatul qadar. Meski tak diketahui, terdapat sejumlah ciri-ciri malam lailatul qadar.
Ciri-ciri ini dapat menjadi tanda-tanda datangnya malam lailatul qadar yang banyak dinantikan umat Islam. Malam istimewa ini digambarkan sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan.
Berikut ciri-ciri datangnya malam lailatul qadar berdasarkan buku Sukses Berburu Lailatul Qadar karya Muhammad Adam Hussein:
1. Udara dan angin sekitar terasa tenang
Sebagaimana hadis yang diriwayatkan Ibnu Abbas, Rasulullah SAW bersabda bahwa malam lailatul qadar ditandai dengan udara dan angin yang tenang.
"Lailatul qadar adalah malam yang penuh kemudahan dan kebaikan, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi hari matahari bersinar tidak begitu cerah dan nampak kemerah-merahan," bunyi hadis tersebut.
Hadis lain dari Ibnu Abbas juga mengungkapkan makna yang sama meski memiliki perbedaan bunyi.
"Malam Lailatul qadar adalah malam yang sejuk tidak panas dan tidak dingin, di pagi harinya cahaya mentarinya lembut dan berwarna merah," bunyi hadis tersebut.
Kedua hadis di atas menunjukkan suasana ketika malam lailatul qadar yakni dari malam hari hingga menjelang fajar.
2. Pada malam hari langit nampak bersih
Di malam lailatul qadar, langit tampak bersih. Maksudnya, tidak tampak awan sedikit pun, suasana tenang dan sunyi, tidak dingin, dan tidak panas.
Hal tersebut berdasarkan pada dalil hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad. Dalam Mu'jam at-Thabari al-Kabir disebutkan bahwa, Rasulullah SAW bersabda:
"Malam lailatul qadar itu langit bersih, udara tidak dingin atau panas, langit tidak berawan, tidak ada hujan, bintang tidak nampak, dan pada siang harinya matahari bersinar tidak begitu panas," hadis riwayat Ahmad.
3. Terbit matahari tidak menyengat
Ciri-ciri malam lailatul qadar lainnya adalah matahari yang tidak menyengat.
"Dari Ubaiy bin Ka'ab, Rasulullah bersabda, 'Pagi hari dari malam lailatul qadar terbit matahari tidak menyengat bagaikan bejana, sampai meninggi,'" hadis riwayat Muslim, Ahmad, Tirmidzi, dan Abu Daud.
4. Malaikat turun membawa ketenangan
Di malam lailatul qadar, malaikat bakal turun ke bumi membawa ketenangan tersebut bagi orang-orang yang beriman.
5. Terjadi pada malam ganjil
Malam lailatul qadar terjadi pada malam ganjil sepuluh hari terakhir di bulan Ramadan yakni di antara malam ke-21, 23, 25, 27, dan 29.
Sejumlah ulama berpendapat setiap umat Islam yang ingin mendapatkan keutamaan malam lailatul qadar sebaiknya beribadah dengan tekun tanpa harus mencari ciri-ciri malam lailatul qadar.
Keutamaan malam lailatul qadar bakal diberikan kepada setiap orang terpilih yang beribadah dengan sungguh-sungguh.
Oleh karena itu, perbanyaklah ibadah di bulan Ramadan, terutama pada 10 hari terakhir. Tingkatkan pula ibadah sunah dengan berzikir, membaca Alquran, salat sunah, bersedekah, membaca salawat nabi, dan sebagainya.