Perwira Jerman Menyamar Sebagai Pengungsi Suriah, Diadili dan Dituduh Rencanakan Plot Serangan Teroris Terhadap Politisi
RIAU24.COM - Dilansir dari BBC, Kamis (20/5/2021), seorang perwira militer Jerman diadili, dituduh menyamar sebagai pengungsi Suriah dan merencanakan serangan terorisme sayap kanan terhadap politisi.
Hanya bernama Lt Franco A, perwira yang berbasis di Prancis itu menjalani kehidupan ganda yang luar biasa, terdaftar sebagai pengungsi bernama David Benjamin.
zxc1
Dia akhirnya ditangkap pada 2017 saat mencoba mengambil pistol yang ditemukan oleh petugas kebersihan di toilet di bandara Wina.
Tentara itu bersikeras bahwa dia bukan ekstremis dan tidak merencanakan serangan.
Di bawah aturan privasi Jerman, nama keluarga terdakwa tidak dipublikasikan.
"Dengan hati nurani yang bersih: Saya tidak pernah merencanakan apa pun yang merugikan siapa pun," ujarnya.
Kehidupan gandanya terungkap ketika pihak berwenang menemukan sidik jari tentara yang berbasis di Strasbourg cocok dengan sidik jari yang dia gunakan untuk mendaftar sebagai pencari suaka Kristen Suriah.
Jaksa penuntut yakin dia telah membuat daftar target potensial, termasuk Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas, wakil ketua parlemen dan seorang aktivis Yahudi, dan berniat menggunakan identitas palsu Suriah untuk melancarkan serangan dan menyalahkan pengungsi untuk memprovokasi anti Sentimen -Muslim.
zxc2
Dia juga diduga berada dalam jaringan penyintas "Hannibal" yang diyakini para perwira intelijen sedang mempersiapkan keruntuhan negara Jerman pada "Hari X".
Kasus tersebut awalnya dibawa ke persidangan tiga tahun lalu tetapi dibatalkan oleh pengadilan negara bagian yang lebih rendah di Frankfurt, karena mereka tidak menemukan adanya bukti dia akan melancarkan serangan.
Petugas, yang merupakan bagian dari brigade gabungan tentara Prancis dan Jerman, membantah tuduhan terorisme terhadapnya. Alasan dia mengambil identitas seorang pengungsi Suriah adalah untuk mengungkap kelemahan sistem suaka Jerman, katanya.
"Saya ingin membahasnya secara pribadi, dan memeriksa sejauh mana konsep suaka telah disalahgunakan oleh otoritas Jerman hingga merugikan keamanan," katanya kepada surat kabar Prancis Le Figaro.
Adapun pistol yang ditemukan di toilet bandara, dia menjelaskan bahwa dia telah pergi ke pesta perwira yang diorganisir oleh kementerian pertahanan Austria tetapi pergi minum dengan seorang teman dan menemukan senjata Browning Model 17 era Nazi di semak-semak dan menaruhnya di dalam mantelnya.
Saat dia bersiap hendak naik pesawat, dia panik dan menyembunyikan pistol tersebut di dalam toilet. Dia mengaku berencana menyerahkannya ke pihak berwenang saat kembali.