Menurut Pengamat Politik, Ini Penyebab PDIP Tak Terlalu Tertarik Calonkan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024
RIAU24.COM - Heboh soal sejumlah elit Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mulai 'menyingkirkan' Ganjar Pranowo dalam daftar calon presiden yang akan diusung PDIP dinilai hal yang wajar. Pasalnya, meski dalam sejumlah survei nama Ganjar selalu masuk lima besar, namun angkanya belum begitu meyakinkan.
Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul M. Jamiluddin Ritonga mengatakan, secara kalkulasi politik, Ganjar memang memlliki potensi untuk bertarung pada pilpres 2024.
Namun dalam analisa Jamiluddin, para elit PDIP tampaknya menilai peluang Ganjar tidaklah terlalu besar. Catatan Jamiluddin dalam berbagai survei elektabilitas Ganjar belum menyentuh angka 20 persen.
"Kalau elektabilitas Ganjar masih 20 persen ke bawah, peluangnya menang pada Pilpres sebenarnya masih kecil. Itupun kalau surveinya dilaksanakan secara objektif dan menerapkan prosedur survei dengan benar," ungkap Jamiluddin, Kamis (27/5) seperti dilansir RMOL.
Menurut Jamiluddin, PDIP akan rugi jika elektabilitas Ganjar di atas 30 persen. Sebab, dengan elektabilitas setinggi itu peluang PDIP memenangi Pilpres cukup besar.
Atas dasar itu, Jamiluddin meyakini PDIP tidak akan merasakan dampak politikk yang besar. Apalagi, di partai yang diketuai Megawati itu bayak kader yang mumpuni dan layak diusung di Pilpres mendatang.
"Di PDIP cukup banyak kader yang mumpuni yang elektabilitasnya masih bisa ditingkatkan. Waktu masih cukup bagi PDIP untuk mempersiapkan kadernya menuju Pilpres 2024," demikian kata Jamiluddin.
Selain itu, kader PDIP dikenal memiliki militansi yang cukup baik. Efek politiknya, siapa yang kemudian diusung PDIP mesin partai akan bergerak untuk merebut kemenangan.
"PDIP punya kader militan yang siap bergerak meningkatkan kandidat yang direstui Ketua Umumnya Megawati Soekrnoputri. Para kadernya ini dapat bergerak baik di darat maupun di dunia maya," demikian Jamiluddin.***