Inilah Penyebab Ribuan Guru Di Pekanbaru Alami Penundaan Vaksinasi COVID-19
RIAU24.COM - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru melaporkan ribuan guru di daerah tersebut menunda vaksinasi COVID-19 karena memiliki penyakit penyerta.
“Ada sekitar 10 persen guru yang belum divaksin COVID-19, karena sakit, tekanan darah naik, ada yang gulanya tinggi, jantungnya bermasalah dan macam-macam. Ini yang belum dilakukan,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Pendidikan Kota Pekanbaru Ismardi Ilyas di Pekanbaru, dikutip Antara, Kamis, 3 Juni.
Ismardi mengatakan, dengan penundaan tersebut, Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru akan terus mendorong para guru untuk divaksinasi, setelah mereka menjalani pengobatan dan layak sesuai standar kesehatan.
“Ribuan guru yang belum disuntik vaksin ini hanya mengalami penundaan sementara. Mereka pasti akan divaksinasi sampai kesehatannya membaik dan memenuhi syarat,” ujarnya.
Ismardi memastikan para guru tersebut sudah harus divaksinasi sebelum tahun ajaran baru pada pertengahan Juli 2021 karena ada rencana Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan membuka semua jenjang pendidikan pada tahun ajaran tersebut.
“Jadi sebelum masuk mengajar semua guru di Pekanbaru sudah divaksin lengkap,” ujarnya.
Untuk kebutuhan vaksin COVID-19, lanjutnya, Dinas Pendidikan telah mengajukan permintaan ke Dinas Kesehatan (Diskes) Pekanbaru sebanyak 11.000 dosis. Meski demikian, ia tetap menghimbau agar para guru disiplin menerapkan protokol kesehatan, baik yang sudah divaksinasi maupun yang belum.
Meski sudah divaksinasi, kata dia, masyarakat tetap bisa tertular COVID-19 jika lalai menerapkan 5M, yaitu pakai masker, cuci tangan, jaga jarak, hindari keramaian dan cegah mobilitas interaksi. “Biarlah para guru menjadi contoh kemajuan di masyarakat, sebagai panutan bagi keberhasilan upaya pemerintah menekan penularan COVID-19 ke nol,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.