Tak Hiraukan Kritikan, Jokowi Fokus Selesaikan Penyebaran Covid-19 : Harus Ada Keputusan Tegas dan Kita Harapkan Selesai
RIAU24.COM - Ditengahnya hebohnya kritikan tajam BEM UI kepada Presiden Joko Widodo yang menyebut dirinya sebagai "King of Lip Service", kini Jokowi justru fokus menyelesaikan persoalan Covid-19 yang sebarannya semakin merata.
Jokowi menyampaikan hal itu saat memberikan sambutan pada pembukaan Musyawarah Nasional ke-VIII Kadin Indonesia di Kendari, Sulawesi Tenggara, Rabu (30/6).
Dalam paparannya, Presiden memberikan contoh peta penularan Covid-19 di Jakarta Barat. Di kotamadya tersebut terlihat status penularan sudah merah, yang berarti sejak tingkat kelurahan, RW hingga RT persebaran Covid-19 terjadi secara masif.
"Kondisi seperti ini harus kita sampaikan apa adanya. Saya, Bapak, Ibu semua bisa lihat. Sudah seperti itu. Artinya sudah merata sehingga memang harus ada keputusan yang tegas untuk menyelesaikan masalah ini," ujar Jokowi dalam tayangan YouTube Sekretariat Presiden.
Karena kondisi lonjakan kasus Covid-19 yang sangat tinggi itulah pemerintah sedang mengkaji kebijakan baru terkait penanganan Covid-19.
Jokowi menyebutnya sebagai pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat.
"Hari ini ada finalisasi kajian untuk kita melihat karena lonjakan yang sangat tinggi dan kita harapkan (kajian) selesai karena diketuai oleh Pak Airlangga Hartarto untuk memutuskan diberlakukannya PPKM Darurat,” ungkap Jokowi.
"Tidak tahu nanti keputusannya seminggu atau dua minggu. Karena petanya sudah kita ketahui semuanya khusus di Pulau Jawa dan Pulai Bali. Karena di sini ada 44 kabupaten/kota serta 6 provinsi yang nilai asesmennya 4," lanjutnya.
Berdasarkan kondisi di Jawa dan Bali itu, Jokowi menuturkan akan ada penilaian secara detail yang harus diikuti langkah penanganan khusus.
Penanganan yang dimaksud menurutnya sesuai dengan standar penilaian yang telah ditetapkan organisasi kesehatan dunia (WHO).