Optimalkan Usaha Jasa Pelabuhan Tanjung Buton, Pemkab Siak Studi Tiru BUP Tanjung Intan Cilacap
RIAU24.COM - SIAK- Tingkatkan kinerja penggelolaan Pelabuhan Tanjung Buton, kabupaten Siak, Provinsi Riau Bupati Siak Alfedri dan rombongan melakukan Studi Tiru ke Kantor Sabandar Otoritas Kepelabuhanan (KSOP) kelas II, dan General Manager Pelindo III kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
"Pelabuhan Tanjung Buton ini salah satu pelabuhan yang ada di Indonesia sudah memiliki Badan Usaha Pelabuhan (BUP) Perusahaan Daerah, yang membantu Kementerian Perhubungan juga membantu KSOP melakukan pelayanan kepelabuhanan, yaitu PT Samudera Siak. Di dalam perjalanannya dibutuhkan kemitraan dan komitmen bersama," ujar Alfedri di Cilacap.
Kunjungan studi lapangan ini juga, ingin melihat secara langsung operasional penggelolaan pelabuhan Tanjung Intan Cilacap serta mendapat informasi terkait manajemen kepelabuhanan yang baik yang sudah di terapkan KSOP dan Pelindo III Cilacap.
zxc1
"Kami mendapat saran dari kepala KSOP Tanjung Buton Wigyo untuk belajar ke KSOP dan GM Pelindo III kabupaten Cilacap yang memiliki kinerja baik. Tentu ada strategi-strategi yang baik dalam penggelolaan pelabuhan yang perlu di tiru di contoh, sehingga dapat kami bawa pulang," ungkapnya.
Selain itu kata dia, Pelabuhan Tanjung Buton ini terintegerasi dengan kawasan Industri Tanjung Buton. Luasan lahan yang di hibahkan pemkab Siak kurang lebih 6 hektar.
zxc2
"Kami memiliki harapan bagaimana pelabuhan tanjung Buton ini dapat berjalan optimal. Sehingga daerah dapat berkembang perekonomian daerah meningkat juga dapat mengangakat perekonomian nasional," harapnya.
Ia mengucapkan terimkasih banyak informasi yang di dapat termasuk repitalisasi dan trasformasi pola bisnis yang ada di Pelabuhan Tanjung Buton.
Bicara bisnis pelabuhan tak terlepas dari fasilitas pelabuhan, SDM yang hadal dan kerjasama antar semua pihak.
"Bisnis Pelabuhan ini, bisnis yang besar dibutuhkan komitmen bersama, termasuk Bagaimana pemerintah bisa memastikan pihak-pihak yang melakukan investasi di pelabuhan ini mendapatkan kepastian," ungkapnya.
Kepastian tersebut seperti kemudahan berinvestasi, tidak ada perubahan-perubahan pada kebijakan jangka panjang, dan bagaimana pemerintah harus bisa memberikan stimulus kepada perusahaan yang terlibat dalam bisnis pelabuhan.
"Pelabuhan Tanjung Intan ada sejak 5 dekade lalu, bisnis ini mengalami pasang surut, namun saat ini mengalami kemajuan. Bahkan mengalahkan bongkar muat pelabuhan Surabaya," tutupnya.