Kampung Tangguh Polres Bengkalis, Sukses Tanam Cabe Kini Kembangkan Umbi Porang
RIAU24.COM -BENGKALIS - Sukses panen ratusan kilogram cabe di kampung tangguh binaan Polres Bengkalis, saat ini Polres Bengkalis mulai mengincar komuditi lain untuk kembali dikembangkan. Kali ini adalah komuditi target dikembangkan berupa umbi porang.
Selain melakukan budidaya umbi porang, Polres Bengkalis juga mengelar pelatihan terkait pembudidayaan umbi porang kepada masyarakat Bengkalis.
Pelatihan digelar Polres Bengkalis dengan menghadirkan ahli umbi porang dari UD Akmal Salim Mandiri Porang dari kabupaten Siak. Pelatihan ini diikuti oleh 5 Kepala Desa di Bengkalis, perwakilan pondok pesantren yang ada di Bengkalis serta para Bhabinkamtibmas.
Kapolres AKBP Hendra Gunawan menjelaskan, pelatihan budidaya umbi porang dilaksanakan pihaknya karena potensi porang secara ekonomi cukup tinggi. Apalagi saat ini umbi porang menjadi komuditas utama diharapkan pemerintah setelah burung walet berkembang di Indonesia.
"Umbi porang ini cukup menjanjikan dalam nilai ekonominya. Untuk itu kami berharap Bengkalis ke depan bisa menjadi pusat penanam porang. Serta kampung tangguh Polres Bengkalis akan dijadikan pusat pelatihan dan pendidikan budidaya umbi porang,"ungkap Kapolres AKBP Hendra Gunawan, Senin 12 Juli 2021.
Ada beberapa pola yang diajarkan oleh tim ahli umbi porang, diantaranya penanaman dengan umbinya langsung, katak porang maupun dari spora dipraktekkan langsung dikampung tangguh.
"Kita harapkan ilmu yang kita berikan tadi bisa digunakan masyarakat, diimplementasikan dilahan masing masing dan menjadi nilai ekonomi kedepannya. Dengan demikian kita berperan membantu pemulihan ekonomi masyarakat Bengkalis,"ujarnya.
Sementara itu Suwarno Pimpinan UD Akmal Salim Mandiri dari Kabupaten Siak saat menjadi mentor dalam pelatihan budidaya porang mengatakan, pihaknya menilai porang sangat cocok dikembangkan di Bengkalis.
Apalagi melihat kondisi tanah yang ada, di Bengkalis bisa menjadi sentra pengembangan porang di masa akan datang.
"Tadi kita sudah ajarkan beberapa teknik dalam budidaya porang, mulai dari pemilihan bibit, penanaman dilakukan di sini oleh peserta. Dengan pelatihan ini diharapkan bisa peserta kembangkan di lahan masing masing,"ujarnya.
Sejauh ini budidaya porang di Sumatera baru dilakukan di lampung dan Riau. Harapan ke depan provinsi Riau juga bisa menjadi sentra umbi porang karena nilai ekonominya cukup menjanjikan, untuk Bengkalis baru Polres Bengkalis yang melalukan pelatihan budidaya porang ini.
Suwarno kembali menerangkan, umbi porang sendiri ada empat bibit yang bisa dimanfaatkan, diantaranya bibit spora, katak mini, katak super dan umbi mini. Sementara untuk bibit yang cocok di Riau dengan iklim yang panas lebih baik memakai bibit katak super dan umbi mini.
"Makanya tadi dipelatihan yang kita gelar tadi kita ajarkan pemilihan bibit katak super dan umbi mini. Kemudian pemberian pupuk dasar serta pemberian obat perangsang dan penanaman langsung ke areal lahan,"ucapnya lagi.
Untuk masa panen porang memakan waktu sekitar delapan bulan. Nantinya hasilnya bisa dijual mulai dari buah atas atau disebut katak serta umbinya.
"Buah atas atau katak ini untuk bibit, sementara umbinya akan diolah dipabrik untuk produksi,"bebernya lagi.
Lanjut nya, untuk olahan bisa menjadi berupa chip ataupun tepung. Pembuatan chip bisa secara manual dilakukan oleh petani dan dikeringkan sendiri.
"Jadi petani bisa jual umbinya secara langsung atau dibuat chip terlebih dahulu baru dijual. Untuk penjualan umbi basah saja itu perkilogramnya sekitar tujuh ribu lima ratus rupiah, sedangkan dalam bentuk chip kering atau sudah dijemur dengan matahari perkilogramnya sekitar tiga puluh delapan ribu perkilogramnya," katanya lagi.
Makanya kami berharap petani di Bengkalis bisa mengembangkan umbi porang ini. Kalau serius Bengkalis bisa menjadi sentra porang yang merupakan komuditi unggulan Indonesia.
Sementara, Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Pertenakan (DTPHP) Bengkalis Tarmizi mengungkapkan bahwa pihak Dinas mengapresiasi apa yang dilakukan pihak Kepolisian khususnya Polres Bengkalis.
"Kita apresiasi apa yang dilakukan Kapolres Bengkalis untuk mendidik masyarakat dalam penanaman porang ini. Karena potensi prospek kedepannya cukup menjanjikan,"ujar Tarmizi
DTPHP juga melihat potensi porang yang cukup besar, mendukung perekonomian petani. Makanya ke depan rencananya pihaknya akan mensosialisasikan penanaman porang dilahan petani Bengkalis.
"Terlebih dahulu kita pastikan sebagai penampung atai buyer dari hasil tanaman porang ini mau menampung produksi Bengkalis. Ketika petani mulai produksi masal petani sudah tau siapa yang akan mengambil hasil produksi mereka,"pungkas Tarmizi.