2 Prajurit Paskhas Terluka Usai Diserang Warga Papua yang Mabuk Miras
RIAU24.COM - Sekelompok pemuda di Runway Bandara Moanemani Distrik Kamuu Kompleks, Kabupaten Dogiyai, Papua ricuh.
Dugaan penyebabnya karena mabuk miras dikutip dari sindonews.com, Sabtu, 17 Juli 2021.
Alhasil amuk massa tak terelakkan. Termasuk pengrusakan dan pembakaran rumah milik masyarakat pendatang.
Tak hanya itu, aksi pembunuhan juga turut terjadi.
Satu warga dilaporkan tewas sementara dua anggota Pasukan Khas TNI AU yang berjaga di sekitar Bandara juga terluka akibat diserang sekelompok warga.
Satu warga tewas adalah warga pendatang dengan identitas Hendrik Simatupang.
Sementara dua anggota Paskhas yang terluka yaitu Koptu Didik Prayudi terkena pukulan menggunakan batu di bagian kepala atas leher dan Kopda Atok Tri Utomo terkena parang.
Keduanya anggota satuan tugas Yonko 463/Trisula yang tergabung dalam regu pengamanan bandara.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal mengatakan, kejadian tersebut berawal saat Kamis 15 Juli 2021, pukul 17.08 WIT, saat pos Satgas Paskhas Pos Moanemani mendapat laporan dari masyarakat bahwa adanya sekelompok orang yang mabuk miras di Runway Bandara Moanemani.
"Lalu Pukul 17.25 WIT lima personel Satgas Paskhas yang dipimpin Serka Wartono melakukan peneguran terhadap masyarakat yang mabuk tersebut untuk keluar Runway Bandara melalui jalan setapak," ujarnya.
Kemudian personel bergegas keluar dari dalam Runway dan terdapat sekumpulan masyarakat sekitar 20 orang dengan membawa panah, parang dan batu.
Sekumpulan masyarakat tersebut langsung mengeroyok lima personil Satgas Paskhas.
"Pukul 17.31 WIT merasa tidak terima ditegur sehingga sekelompok warga tersebut melakukan perlawanan dan sekitar 20 orang lagi ikut menyerang dengan parang dan kapak karena diprovokasi," ujarnya.
Dari aksi tersebut, terdapat dua Korban dari personel Paskhas, yang kemudian korban dibawa menuju unit pelayanan RSUD, Kampung Kimupugi, Distrik Kamuu, Kabupaten Dogiyai menggunakan Mobil Ambulans Bandara Moanemani.